Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

SIM Sepeda di Jerman, Mendidik Anak Menjadi Pengendara yang Bertanggung Jawab

20 Maret 2021   08:40 Diperbarui: 22 Maret 2021   18:44 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bersepeda di Jerman | foto: pixabay/SylwiaAptacy

Sepeda adalah kendaraan yang sangat digemari masyarakat Jerman. Hampir semua garasi di rumah warga terdapat sepeda. 

Memang, anak-anak di sini sejak dini sudah dikenalkan dan dibiasakan untuk akrab dengan sepeda.

Saat masih kecil, anak-anak ikut bersepeda bersama orangtuanya, duduk di dalam Kinder-Fahrradanhänger (kids bike trailer), kereta yang digandengkan ke bagian belakang sepeda. Pada usia taman kanak-kanak, biasanya mereka mulai belajar mengendarai sepeda beroda tiga atau empat. 

Sepeda merupakan alat transportasi pertama yang digunakan anak-anak secara mandiri untuk menempuh jarak yang relatif jauh. Mengendarai sepeda juga melatih keterampilan motorik dan konsentrasi anak.

Aturan bersepeda untuk anak di Jerman

Secara umum, aturan bersepeda bagi anak-anak yang berlaku di Jerman adalah: 

  1. Anak usia di bawah 10 tahun harus mengendarai sepeda di trotoar, sedangkan orangtua yang mendampingi anak yang bersepeda di trotoar harus mengendarai sepedanya juga di jalan raya.
  2. Anak usia di bawah 12 tahun tanpa SIM sepeda dapat bersepeda di jalan raya, atau di jalur sepeda jika didampingi seseorang yang berusia di atas 16 tahun.

Memasuki musim semi seperti sekarang ini, jika cuaca cerah (sayangnya sudah tiga hari ini salju kembali turun), banyak terlihat orang bersepeda di jalan raya. Tidak ketinggalan keluarga dengan anak-anak mereka yang masih kecil juga ikut meramaikan jalanan.

Kegiatan bersepeda bersama dengan orangtuanya ini adalah cara mereka belajar, dengan mengamati orangtua mereka berkendara, sekaligus memperhatikan lingkungan dan mengenal situasi jalanan. Nantinya anak-anak dapat bersepeda dengan baik dan aman. 

SIM Sepeda untuk Anak

Untuk mendukung hal ini, murid-murid di kelas 4 SD dapat mengikuti tes bersepeda untuk mendapatkan Fahrrad-Führerschein (Surat Izin Mengemudi Sepeda). 

Pada tingkat sekolah tersebut, mereka dianggap siap untuk mengikuti ujian SIM sepeda. Pelatihan dan ujian untuk mendapatkan SIM sepeda ini tujuannya adalah untuk membiasakan anak dengan peraturan lalu lintas, serta mendidik mereka menjadi pengguna jalan yang bertanggung jawab. 

Lazimnya, anak-anak pada usia 9 tahun mulai memahami tindakan pencegahan, sehingga dapat mengurangi terjadinya kecelakaan. 

Di usia 9 tahun, mereka juga tidak terlalu gampang teralihkan perhatiannya oleh teman dan lingkungannya, sehingga dapat berkonsentrasi penuh saat melakukan tes bersepeda. 

Sebelum melakukan ujian SIM sepeda, anak-anak akan diberi pengetahuan secara teori dan praktik. Pihak kepolisian biasanya yang akan melakukan hal ini. Mereka akan datang ke sekolah dan memberikan pengarahan dan pengetahuan berkendara di jalan raya kepada anak-anak.

JVS, Jugendverkehrsschule | foto: commons.wikimedia.org/ MBL86
JVS, Jugendverkehrsschule | foto: commons.wikimedia.org/ MBL86

Teori

Pengetahuan teori dasar yang mereka pelajari mencakup:

  1. Arti rambu-rambu lalu lintas
  2. Aturan lalu lintas untuk keamanan pengguna jalan raya
  3. Isyarat tangan kanan-kiri (untuk belok, atau berganti jalur)
  4. Aturan penggunaan jalur sepeda
  5. Peduli dan awas terhadap semua pengguna jalan
  6. Tugas polisi jalan raya
  7. Aspek keamanan seperti helm dan sepeda yang layak jalan
  8. Sepeda sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan

Praktik

Untuk latihan dan ujian praktik, anak-anak harus membawa sepeda mereka masing-masing dari rumah. Ada 3 tempat untuk melakukan latihan praktik bersepeda, antara lain:

Halaman sekolah
Di halaman sekolah dilakukan latihan untuk meningkatkan ketangkasan dan konsentrasi. Tujuannya untuk meningkatkan keselamatan saat  bersepeda.

JVS (Jugendverkehrsschule atau sekolah lalu lintas remaja)
Di taman lalu lintas ini anak-anak dapat melakukan latihan bersepeda dengan rambu-rambu yang lengkap, sebagai persiapan berkendara di jalan raya. 

Jalan raya
Di sebagian besar negara bagian, di akhir pelajaran praktik, anak-anak akan dibawa bersepeda di jalan raya. 

Penting untuk diperhatikan juga bahwa pihak sekolah tidak memiliki tanggung jawab untuk mengajari muridnya mengendarai sepeda sebelum mengikuti ujian.

Jadi, orangtua masing-masing yang harus melatih dan mendampingi anak-anaknya sebelum tes bersepeda berlangsung.

Selamat bersepeda dengan aman!

Catatan

Ujian bersepeda adalah bagian dari materi salah satu mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum. Oleh sebab itu, murid wajib mengikutinya. 

-------

Hennie Triana Oberst

De, 19.03.2021

Rujukan:

1. Fahrradpruefung/ bussgeldkatalog.de

2. Fahrrad-Fuehrerschein/ elternwissen.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun