Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Dia berasal dari sekolah mana, aku tak pernah tau.
**"*
"Saya, Kelana Wijaya, orang tua dari Patricia Wijaya."
Suara seorang lelaki mengenal diri dari barisan kedua meja di samping pintu masuk ruang kelas, tepat di seberang mejaku.
Aku tersentak dan memandang sosok tampan yang sedang tersenyum dan menganggukkan kepalanya padaku.
Malam ini adalah pertemuan pertama orang tua murid dan guru kelas 7, di mana putraku bersekolah.Â
Noah, putraku, baru kemarin mengatakan ia mendapat undangan ulang tahun dari Patricia. Perayaan sederhana yang akan dilangsungkan dua minggu lagi di halaman belakang rumahnya.
Kelana menyalami dan menanyakan kabarku ketika pertemuan selesai. Dia mengantarku hingga ke parkiran, membukakan pintu mobil.
"Sampai ketemu dua minggu lagi ya, Santi. Hati-hati di jalan."
Ucapnya dengan senyuman yang tak lekang dari bibir. Tangannya perlahan menutupkan pintu mobilku.
Perjalanan menuju rumah yang membuatku berbunga-bunga.