Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cemburu Bisa Menjadi Racun

6 Februari 2020   05:28 Diperbarui: 6 Februari 2020   05:27 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: geralt/pixabay.com

Suami saya pernah mengatakan bahwa perselingkuhan itu bisa terjadi jika kedua belah pihak saling memiliki dan membalas ketertarikan mereka, serta menginginkan hubungan satu sama lain. Entah itu hubungan satu malam ataupun berkelanjutan, intinya sama saja. Ada aksi dan reaksi.

Kita tak mungkin bisa menghalangi rasa ketertarikan seseorang terhadap orang lain. Rasa suka itu datang begitu saja tanpa ada yang mampu menghalangi.

Jika kita tidak menginginkannya, maka hindari untuk masuk di situasi tersebut.

Cemburu menurut KBBI;

1. merasa tidak atau kurang senang melihat orang lain beruntung dan sebagainya; sirik

2. kurang percaya; curiga (karena iri hati)

Menurut C. Backhaus, seorang psikolog dari Frankfurt; rasa cemburu itu juga adalah ekspresi ketidakpercayaan diri, takut kehilangan pasangannya. Atau perasaan bahwa mereka tidak menarik dan tidak cukup untuk dicintai. Jika perasaan ini dibiarkan berlarut-larut bisa memperburuk hubungan.

Untuk mengatasi rasa cemburu ini adalah belajar menerima diri apa adanya dan mencintai diri sendiri. Sehingga rasa kepercayaan diri akan timbul. Saat seseorang menyadari kekurangan dan kelebihan diri sendiri, maka ia akan memiliki kepercayaan pada pasangannya dan tahu bahwa pasangannya tersebut mencintainya. (spiegel.de)

-------

Hennie Triana Oberst

DE 05022020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun