Mohon tunggu...
Heni Prasetyorini
Heni Prasetyorini Mohon Tunggu... Edupreneur

Pegiat pendidikan coding untuk anak-anak di Heztek Coding

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kisah Mang Oon Menjemput Jodohnya di Hokben

19 Juni 2016   08:02 Diperbarui: 20 Juni 2016   14:21 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengawal pujaan hati menuju Hokben

Sampai akhirnya, hari itu,  Mang Oon girang bukan main ketika tawarannya untuk buka puasa bersama, diiyakan oleh Orin. 

"Oke, aku jemput jam 4 sore ya," kata Mang Oon ketika mengakhiri pembicaraanya terakhir di telepon. Dan tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Dengan berpakaian senecis mungkin, Mang Oon menuju tempat kos Orin dengan gagah berani. Cekatan sekali dia melambaikan tangan kanannya, menghentikan angkot Cisitu Tegalega. 

Tunggu. 

Angkot?

Iya, angkot. Kenapa? ada masalah?

Ah tidak, lanjutkan deh. 

Hampir 45 menit kemudian, angkot sudah berhenti di tepi jalan Taman Hewan Bandung. Walau lemas karena tadi nggak sempat sahur, Mang Oon tetap semangat berlari menapaki jalan yang menurun tajam menuju tempat kos Orin. Sebutlah ini namanya juga perjuangan mencari jodoh, ya kan. 

Orin ternyata sudah siap menunggu di depan pintu ruangan kosnya, di lantai atas. Pas ketika Mang Oon ada di depan pagar, dia memberikan isyarat agar tidak usah memencet bel. Orin saja yang sigap menuruni pagar besi berputar dan keluar. Dia tidak mau, si Boy, anjing pudel milik tetangga ibu kos menyalak keras dan membuat keributan. Tuh pudel, sensitif banget dengan suara bel soalnya.

Sesaat kemudian, Orin dan Mang Oon berjalan beriringan, menapaki jalan yang menanjak naik dan curam menuju tepi jalan untuk menyetop angkot.

Loh, kok angkot lagi sih? 

Aduh, sudah dong. Taksi nggak mudah di cari di Bandung waktu itu. Nggak bisa ditelepon. Kudu nyari dekat stasiun atau tempat umum lain. Untuk cerita ke depan, mohon lebih akrab dengan penggunaan angkot ya, sepakat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun