A: Jadi tugasnya kita buat penelitian kecil gitu.
B: Iyah ngerti kuane sihh, tapi aku durung paham sistematikae.
(Kalau itunya aku ngerti sih, tapi aku belum paham sistematikanya)
Data [1] merupakan tuturan antara si A dan si B. Dalam situasi yang tidak formal. Si A awalnya bertanya menggunakan bahasa Indoensia yaitu "Mba tugas pak Oteng udah belum?" yang menanyakan tugas salah satu dosen. Lalu B menjawab dnegan menggunkaan  bahasa Jawa "Durunglah, susah banget" yang maknanya (Belumlah, susah banget) disini mulai terjadi peristiwa alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Karena si A menjawab menggunakan bahasa Jawa si B juga langsung beralih menggunakan Bahasa Jawa "Biasane durung?" karena si B menguasai bahasa Jawa walaupun asalnya bukan dari Cirebon.
Dalam percakapan di atas ada beberapa ciri khas bahasa Jawa yang digunakan seperti ora, biasanya jadi biasane, tugasnya jadi tugase, sistematika jadi sistematikae. Banyak akhiran kata yang berubah menjadi (e). Alih kode yang dilakukan si B dengan sengaja, supaya secara emosional lebih dekat dan akrab.  Alih kode yang terjadi termasuk alih kode intern yaitu peristiwa peralihan bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Jelas sekali percakapan data [1] awalnya menggunakan bahasa Indonesia, namun si B menjawab menggunakan bahasa Jawa. Terjadilah peristiwa alih kode antara si A dan si B.
b) Selain percakapan di atas, alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesua terjadi pada percakapan berikut ini:
C: Maring kantin yu?
D: Isun lagi langka duit, aku arepan ningke pepustakaan aja!
C:Â Engko isun kang bayarin.
D: Kesuwun tapi isun arepan baca buku ning perpustakaan bae!
C: Aku ikut kamu deh ke perpustakaan.