Data [2] merupakan alih kode dari bahasa bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Sejak awal percakapan antara si C dan si D berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan pada akhir percakapan menggunakan bahasa Indonesia. Dalam percakapan di atas termasuk alih kode internyaitu peralihan dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Alih kode yang dilakukan karena ingin suasana yang lebih akrab antara penutur dan lawan tutur.
Peristiwa alih kode yang terjadi di dalam percakapan di atas, banyak percakapan menggunakan bahasa Jawa. Makna '"Isun lagi langka duit, aku arepan ning ke perpustakaan saja!", aku lagi tidak punya uang, aku mau ke perpustakaan saja. Ucap si D. Percakapn selanjutnya "Engko isun kan bayarin" mempunyai makna nanti aku yang bayarin kata si C. Ketika percakapan mulai menggunakan bahasa Jawa si D membalas pembicaraan si C dengan bahasa Indonesia. Disanalah terjadi peristiwa alih kode.
c) Alih Kode yang terjadi dari bahasa Indonesia ke Bahasa Sunda
Peristiwa alih kode sering terjadi dalam situasi yang tidak formal, namun ada juga yang terjadi dalam situasi formal seperti dalam pembelajaran di kelas.
Berikut ini peristiwa alih kode yang terjadi dalam situasi yang tidak formal, percakapan antar teman sebaya:
Neng 1: Ibunya udah ada?
Neng 2: Belum datang.
Neng 1: Tapi mau masuk ga?
Neng 2: Teu terang, saur namah bade.
(Tidak tahu, katanya mau)
Neng 1: Ohh, dikinten teh moal masuk. Hanas abi meni rusuh ti bumi bilih kasiangan. (Ohh, dikira mau masuk. Aku dari rumah buru-buru takut kesiangan)