Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pamer Kekayaan: Fenomena dan Dampak Negatifnya di Indonesia

12 Maret 2023   00:00 Diperbarui: 10 Mei 2023   14:41 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pamer kekayaan, foto oleh Ron Lach, dari Pexels

4. Kurangnya Pendidikan Keuangan

Kurangnya pendidikan keuangan di Indonesia juga dapat menjadi faktor yang memicu terjadinya pamer kekayaan. Orang-orang yang kurang teredukasi tentang manajemen keuangan dapat dengan mudah membeli barang-barang mewah dan memamerkannya tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang, seperti hutang yang menumpuk dan keuangan yang tidak stabil.

Untuk mengatasi fenomena ini, perlu dilakukan edukasi dan kampanye tentang pentingnya manajemen keuangan yang baik dan menekankan nilai-nilai lain yang lebih penting dalam hidup tadi, seperti keluarga, persahabatan, dan kesehatan.

Kebiasaan pamer kekayaan memiliki dampak negatif yang perlu diatasi agar masyarakat dapat hidup dengan lebih baik dan sehat.

Mengedukasi orang-orang tentang dampak negatif dari pamer kekayaan dan mempromosikan kesadaran akan hal ini dapat membantu mengurangi fenomena ini dan mendorong orang untuk lebih fokus pada masalah yang lebih penting dalam masyarakat.

Dukungan pada filantropi: /fi-lan-tro-pi/ n cinta kasih (kedermawanan dan sebagainya) kepada sesama, dan kontribusi pada masyarakat bisa membantu mengubah fokus pada kekayaan menjadi fokus pada bagaimana cara membantu orang lain.

Hal ini bisa membantu mengurangi dorongan untuk memamerkan kekayaan dan lebih fokus pada memberikan manfaat bagi masyarakat.

Ini juga lebih penting lagi bagi mereka yang bahkan hanya ikut-ikutan dalam arus pamer kekayaan ini.

Fenomena, penyebab, dampak negatif, dan wacana untuk menghentikan perilaku pamer kekayaan sudah ada dan tersedia.

Namun bagi saya, ini menyisakan pertanyaan lain yang mungkin tidak kalah rumitnya:

Siapa yang bisa menghentikan kebiasaan pamer kekayaan, apalagi ketika itu dilakukan oleh orang lain? (*)

~ H.J.H.J.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun