Seringkali, pamer kekayaan membuat orang percaya bahwa kebahagiaan hanya dapat ditemukan melalui kemewahan dan kekayaan materi. Hal ini dapat menghasilkan pandangan yang salah tentang kebahagiaan dan mendorong orang untuk mencari kebahagiaan dalam hal-hal yang tidak benar-benar penting.
3. Memicu tindakan kriminal
Pamer kekayaan dapat memicu tindakan kriminal seperti perampokan dan pencurian. Orang-orang yang terobsesi dengan kekayaan dan kemewahan dapat menjadi sasaran pencuri dan penjahat yang mencari keuntungan. Kasus perampokan yang berujung penyekapan dan berakibat kematian di sebuah rumah mewah setelah salah satu korban mengunggah keadaan di dalam rumahnya, bisa menjadi salah satu bukti nyata.
4. Mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih penting
Fenomena pamer kekayaan dapat mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih penting seperti kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan isu sosial lainnya. Orang-orang dapat terlalu terfokus pada hal-hal yang tidak penting dan mengabaikan masalah yang lebih serius di masyarakat.
Bagaimana kita dapat mengatasi fenomena pamer kekayaan?
Salah satu caranya adalah dengan mengedukasi orang-orang tentang nilai-nilai yang lebih penting dalam hidup, seperti keluarga, persahabatan, dan kesehatan.
Paling tidak, mereka yang bisa menyerap energi positif ini akhirnya diharapkan bisa mengalihkan perhatian ke hal-hal yang jauh lebih bermanfaat.
Selain itu, orang-orang dapat didorong untuk lebih berkontribusi pada masyarakat dengan terlibat dalam aksi sosial atau sumbangan amal.
Cara yang lain lagi, kita juga dapat membantu mempromosikan kesadaran tentang dampak negatif dari pamer kekayaan dengan cara membagikan informasi di media sosial atau dalam diskusi dengan orang lain.
Dalam bukunya yang berjudul Operation Justice: To Make A Society That Needs No Law, Abhijit Naskar mengatakan:
Those who make no contributions to the society, show off with cars, motorcycles, credit cards and other meaningless material possessions.