Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Unik dan Menarik Seputar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

16 Agustus 2022   06:09 Diperbarui: 24 Agustus 2022   15:55 3624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56, Cikini, Jakarta. (Frans Mendur via kompas.com)

Padahal kala itu banyak tokoh nasional yang muncul sebagai perwakilan kelompok dan golongan. Tetapi tidak dapat mewakili seluruh rakyat Indonesia.

Begitupula dengan Ahmad Soebarjdo, yang langsung melobby para pemuda untuk segera melepaskan Soekarno dan Hatta. Setelah ada kesepakatan bersama dengan janji seorang perwira Jepang, Laksamana Maeda. Maka mau tidak mau, para pemuda menuruti perintah dari Ahmad Soebarjdo, untuk membawa kembali Dwi Tunggal ke Jakarta dengan segera.

Nah, semakin menarik tentu saja. Apalagi sampai melibatkan Laksamana Madea yang berani menjamin keselamatan para pemimpin bangsa tersebut. 

Ini kerap menimbulkan pertanyaan, kenapa kok seorang perwira Jepang mau memfasilitasi perumusan teks Proklamasi? Bukankah sejak Jepang menyerah, maka aturan militernya adalah menjaga daerah pendudukan sampai pasukan Sekutu datang?

Kalau hal ini tentu saja, hanya Laksamana Maeda yang sanggup menjelaskan. Khususnya sebagai seorang yang berpendirian kuat dengan semangat samurai, sebuah janji adalah hal yang tidak dapat dilanggar. Begitu pula dengan janji Jepang terhadap kemerdekaan Indonesia.

Kisah selanjutnya tentu saja, Soekarno dan Hatta, bersama para pemuda meluncur ke kediaman Laksamana Maeda.

Btw, para pemuda ini gak mau lepas dari Soekarno dan Hatta selama proses Proklamasi berlangsung. Seketika nyali dan semangat mereka yang berapi-api seakan kandas dihadapan Soekarno dan Hatta selama beberapa hari bersama mereka.

Tetapi tidak untuk Sutan Syahrir, yang seketika "menghilang" dari peredaran, sejak perumusan teks Proklamasi dikerjakan. 

Wah, makin buat penasaran saja, padahal dari awal ialah yang paling getol menyuarakan pembacaan Proklamasi. Tentu semua ada maksud dan sebabnya. Semoga kita dapat terus mengenang sejarah bangsa kita kini dan nanti. Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun