Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Setelah 500 Karya, Apa Lagi?

12 Desember 2021   19:00 Diperbarui: 12 Desember 2021   19:19 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (foto: pexels.com/shvets-production)

Meskipun bukan karya sendiri, tetapi ketika ada kawan yang dalam linimasa media sosialnya mengabarkan "telah terbit" karyanya, rasanya turut senang dan ikut berbangga. Itu berarti, mereka telah mencapai taraf yang 'paripurna'. Puncak tertinggi dalam pencapaian karya.

Saya tak perlu melihat perbandingan genrenya. Apakah buku itu hanya berupa antologi puisi, kumpulan cerpen atau novel. Ataukah karya itu berupa buku yang bersifat ilmiah atau kajian akademis. Perbedaan jenis itu hanyalah nomor kesekian, bukan yang utama.

Keberanian seorang penulis dalam membukukan karyanya adalah 'jalan ninja' yang patut diapresiasi. Terlepas dari "nama brand" siapa yang menerbitkannya. Baik penerbit yang sudah punya nama besar  ataupun tidak. 

Tidak Mencoba Sendiri?

Pertanyaan sederhana yang tak mudah menemukan jawabannya adalah ketika disodorkan kalimat seperti demikian itu. "Tidak pengin membukukan karya sendiri?"

Ya, siapa yang tak mau punya deretan karya yang bisa dipamerkan kepada khalayak. Syukur-syukur bisa terpajang di rak toko buku. Senang, tentunya...

Bergerak di penulisan dengan tema umum (generalis) dan khusus (spesialis) memang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada suka duka tersendiri.

Bisa menulis banyak genre, senangnya bisa jadi lebih tahu banyak hal. Walaupun terkadang juga tidak sampai mendetail informasi yang dapat disampaikan. Ini juga menjadi sebuah challenge, tantangan, dan sekaligus peluang. Tantangan pada kemampuan diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman. Peluang pada slot, tema-tema penulisan yang bejibun jumlahnya.

Sementara kalau menulis secara spesifik di satu bidang keahlian yang dimiliki, lebih enak dan nyaman. Tidak merasa banyak terbebani dengan hasil akhirnya. Namun kekurangannya, ruang lingkup penggemar menjadi lebih terbatas. Hanya pada kalangan tertentu semata, tidak bisa meluas.

Setelah Ini Mau Apa?

Tulisan ini di kanal Kompasiana ada pada urutan ke-500. Angka bulat yang menjadi penanda perjalanan dalam berkarya. Tentu tidak ada bayangan sama sekali saat menulis pada awalnya. Semua mengalir begitu saja.

Tentu jika mengingat kembali ke pada masa lalu, saat awal menulis, yang dilihat adalah para penulis-penulis senior. Wow dan wah... sudah sampai sejauh itu, "Saya kapan berada di posisi yang sama?"

Proses dan berproses dalam masa yang cukup lama, hingga berhitung tahun, tentu melelahkan jika dihitung seperti orang melangkah. Dalam hitungan angka ini, tentu mengisi kalimat dengan "sudah sejauh ini" atau "sampai sejauh ini" akan punya arti yang berbeda.

"Sudah sejauh ini" berarti sudah cukup sekian saja langkah perjalanan yang ditempuh. Sudah memenuhi target yang diharapkan. Sudah cukup puas karena berhasil mengalahkan tantangan diri.

"Sampai sejauh ini" berarti masih ada periode lanjutan setelah babak ini berhasil dituntaskan misinya. Terus akan melangkah di periode tantangan diri berikutnya. Jalan yang hendak ditempuh masih juga panjang dan belum nampak pada garis finish.

Apa Lagi?

Dalam rentang waktu yang telah dilewati, rasanya semua sudah pernah dialami. Dari kabar duka dulu: pernah dapat "surat cinta" karena dianggap melanggar ketentuan waktu penayangan, konten dihapus karena dianggap bukan karya sendiri atau terlalu banyak saduran. Semua ini bisa menjadi bahan pelajaran berharga untuk bisa lebih berhati-hati di masa depannya.

Sebaliknya, cukup senang juga walaupun tak terus-menerus dapat kabar gembira itu. Sesekali bisa menduduki kategori "terpopuler harian (kategori umum dan khusus) atau "trend pekan ini". Bisa masuk kolom "artikel utama" alias "headline" dan ada juga yang diangkat menjadi "featured article". Semua ini adalah apresiasi yang bisa membangkitkan semangat. Tapi pun juga menjadi beban di waktu yang bersamaan.

Pada akhirnya sebagai penutup, kisah awal tulisan ini kembali menjadi sebuah pelecut rasa. "Jika sudah sampai pada karya sejumlah itu, apa tidak kepingin dibukukan juga?"

12 Desember 2021

Hendra Setiawan

*)  Catatan tulisan ke-500 pada Minggu, 12-12-2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun