Danau di Atas Pulau
Jika Danau Toba dikatakan danau di atas pulau Sumatra. Maka Pulau Samosir juga punya keunikan sendiri yang mirip dengan Danau Toba. Ada danau di atas Pulau Samosir.
Terjadinya pulau di tengah danau ini konon berasal dari dasar danau yang terangkat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya fosil ganggang yang ditemukan di banyak tempat di tengah Pulau Samosir.
Ya, ternyata Pulau Samosir bukan cuma berisi daratan semata. Ia juga memiliki danau di atasnya. Setidaknya ada 3 nama danau yang bisa disebutkan, yaitu: Danau Sidihoni, Danau Sipalionggang, dan Danau Aeknatonang.
Namun hanya Danau Sidihoni dan Aek Natonang yang kerap menjadi tujuan wisatawan saat datang ke Pulau Samosir, karena dianggap lebih menawarkan pemandangan yang indah.
Luas Pulau Samosir cukup besar karena hampir setara dengan negeri tetangga, Singapura (72.150 hektare), hanya selisih 9 km persegi. Pulau Samosir memiliki luas sekitar 63.000 hektare atau kurang lebih 640 kilometer persegi.
Secara administratif kewilayahan, Pulau Samosir dulu masuk Kabupaten Toba Samosir. Setelah dimekarkan menjadi wilayah otonom, bernama Kabupaten Samosir. Ada 6 wilayah kecamatan yang ada di sini.
Di atas Pulau Samosir dan tepi Danau Toba ini, para manusia yang hidup dari abad ke abad telah menempatinya turun-temurun. Mereka mengembangkan budayanya masing-masing menurut lima kelompok kesukuan Batak, yakni: Pakpak-Dairi, Angkola-Mandailing, Simalungun, Karo, dan Toba.
Pulau di Atas Danau
Samosir adalah pulau terbesar yang ada di Danau Toba. Ia termasuk urutan kelima terbesar di dunia kategori pulau di tengah danau.