4. Pulau Toping
Pulau ini berada di ujung Danau Toba, tepatnya di Desa Silalahi, Kabupaten Dairi. Pulau yang berukuran kecil ini dikelilingi bebatuan kecil yang tersusun rapi secara alami. Hal ini menambah indah pesona alamnya. Ditambah lagi, konon hanya di kawasan inilah Danau Toba bisa diukur kedalamannya.
Ayo ke Toba
Wow, ternyata dari satu tempat yang bernama Danau Toba kini, ada cerita purba gunung api yang begitu menggelegar. Ada banyak tempat selain nama Danau Toba dan Pulau Samosir yang terkenal bagai seikat kata itu.
Ada beragam marga kesukuan yang hidup di dalam lingkungan DSP Toba. Tentu saja ini juga menciptakan kekayaan budaya yang juga beraneka rupa. Dari ragam musik dan tarian khas adat, dari pakaian hingga makanan khas daerah, sampai pada wisata alam yang tersedia dan pengembangannya (agrowisata dan budidaya perikanan air tawar) di era kekinian.
Mengembangkan potensi kepariwisataan DSP Toba untuk meningkatkan jumlah wisatawan datang berkunjung ke tempat ini, tentu tidak serta merta cukup mengandalkan keelokan cerita yang terpapar di atas kertas atau video dokumenter semata. Tak cukup dengan menggencarkan slogan pariwisata semacam Wonderful Indonesia atau Heritage of Toba itu.
Alam Indonesia memang terkenal indah. Namun mempersiapkan SDM dan dukungan sepenuhnya dari masyarakat lokal tetap mutlak diperlukan. Sebab merekalah sesungguhnya pelaku industri pariwisata itu.
Terkait DSP Toba yang menu utamanya sebenarnya "menjual daya tarik air danau" dan ekosistem yang terkait di dalamnya, maka tindakan terpenting adalah dengan tetap menjaga kualitasnya.Â
Alam lingkungan yang dieksplorasi tak boleh dikalahkan; dieksploitasi hanya demi meningkatkan sisi perekonomiannya semata.
Bayangkan jika promosi wisatanya mengatakan misalnya, "Lihatlah pemandangan alam sekitar danau yang indah ini. Rasakan kesegaran dan kesejukan airnya."Â