Bahkan makanan yang semula tidak disukai, tetiba saja jadi bisa suka. Biarpun porsinya tak banyak, tapi kalau sering-sering, ya sama saja jika dijumlahkan hasil akhirnya. Bisa malah tambah banyak.
6. Usia
Bagaimanapun juga, faktor penambahan usia mengakibatkan kerja metabolisme pada tubuh kian melambat secara alami. Ditambah lagi, tubuh juga kehilangan jumlah otot-ototnya.
Fungsi otot ini penting, karena keberadaannya dalam jaringan tubuh sangat efisien untuk membantu pembakaran lemak. Praktis, kehilangan jumlah otot, membuat orang membakar lebih sedikit kalorinya dalam tubuh.
7. Stres atau Depresi
Meskipun respon tiap orang dalam mengatasi stres beragam rupa, namun kebanyakan orang pelampiasan emosionalnya lari pada makanan. Jadi hal ini juga bisa membuat berat badan bertambah tanpa disadari.
Mendapatkan "berat badan ideal" tentu saja diharapkan oleh banyak orang pada unumnya. Dibandingkan dengan keadaan tubuh yang mengalami kekurangan berat badan, kelebihan berat badan menjadi perhatian yang lebih serius.
Orang yang mengalami kekurangan berat badan dianggap lebih mudah cara mengatasi penyakit penyertanya. Misalnya anemia, osteoporosis, dan gangguan pertumbuhan, dan lain-lain.
Berbeda dengan mereka yang terlalu gemuk atau obesitas. Lebih banyak penyakit yang dianggap lebih berbahaya yang bisa menyertainya.
Misalnya nafas jadi pendek alias kesulitan kalau bernafas, timbul nyeri otot dan sendi pada kaki, sakit punggung, menstruasi tak teratur, lebih berisiko terkena penyakit jantung dan hipertensi, dan sebagainya.