Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghadapi Perilaku Pelecehan Seksual

16 Juni 2021   16:30 Diperbarui: 16 Juni 2021   16:31 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stop segala bentuk pelecehan seksual (foto: pexels.com/Karolina Grabowska)

Angka yang lebih memiriskan, total jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 431.471 kasus. Jumah tersebut dihitung dari data berbagai lembaga yang menangani kasus ini.

Bentuk

Kesadaran untuk mengetahui beragam jenis perlakuan atau tindakan pelecehan seksual amat dibutuhkan. Sebab tidak jarang justru hal ini banyak terjadi di kalangan yang sama-sama sudah kenal.

Ragam pelecehan seksual yang ada, bisa dikelompokkan dalam kategori berikut.

1. Perilaku Menggoda

Hal ini ditandai dengan perilaku seksual yang menyinggung perasaan, tidak pantas, dan tidak diinginkan oleh korban. Misalnya, godaan yang bisa membuat seseorang merasa risih, memaksa seseorang melakukan hal yang tidak disukainya, ajakan yang tidak patut untuk dikerjakan.

2. Pelecehan Gender

Hal ini ditandai dengan pernyataan seksis yang bersifat menghina atau merendahkan seseorang karena jenis kelamin yang dimilikinya. Misalnya sebuah komentar yang menghina, gambar atau tulisan yang bersifat merendahkan, dan lelucon alias candaan tentang seks.

3. Pelanggaran Seksual

Perilaku seperti ini sudah termasuk dalam pelanggaran seksual berat. Misalnya melakukan dan merasakan sentuhan fisik, atau melakukan penyerangan seksual yang tidak pantas atau diinginkan oleh seseorang.

4. Pemaksaan Seksual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun