Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghadapi Perilaku Pelecehan Seksual

16 Juni 2021   16:30 Diperbarui: 16 Juni 2021   16:31 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stop segala bentuk pelecehan seksual (foto: pexels.com/Karolina Grabowska)

Tingkatan ini terkait dengan perilaku yang disertai ancaman hukuman. Artinya, seseorang dipaksa untuk melakukan perilaku yang tidak diinginkannya. Jika tidak, ia diberi ancaman alias hukuman tertentu. Misalnya pencabutan promosi kerja, evaluasi kerja yang negatif, ancaman terhadap keselamatan diri atau keluarga, hingga ancaman teror dan pembunuhan.

5. Penyuapan Seksual

Hal ini terjadi jika ada tindakan berupa permintaan aktivitas seksual dengan janji atau imbalan yang dilakukan secara terang-terangan. Misalnya seorang pria atau wanita dewasa  mengajak seorang anak untuk melakukan hubungan intim. Ia mendapat iming-iming uang, benda atau barang tertentu asalkan si anak tadi tidak bercerita kepada orang lain.

Dampak

Tentu saja, bagi para korban pelecehan seksual, faktor mental dan fisik akan mengalami trauma berkepanjangan. Dari tingkat rendah sampai tinggi, mereka bisa mengalami beberapa hal seperti ini.

1. Depresi

Kondisi seperti ini tidak langsung terlihat seketika. Bisa terjadi pada jangka yang panjang, misalnya 10 tahun berikutnya. Misalnya si korban (selanjutnya disebut "penyintas") mengalami pelecehan seksual pada usia 20 tahunan. Depresi bisa terjadi ketika sudah memasuki usia 30 tahunan. Tetiba  rasa bersalah, marah, atas peristiwa itu kemudian muncul.

2. Tekanan darah tinggi

Penyintas pelecehan seksual memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dan gangguan lain yang berhubungan dengan hipertensi. Sebab mulanya dipengaruhi oleh faktor tekanan darah yang mengalami kenaikan.

3. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Orang yang mengalami trauma akibat pelecehan seksual cenderung mengalami PTSD. Jelas, hal ini mengganggu kualitas hidupnya. Sebab, ia akan berusaha untuk menghindari segala sesuatu yang berhubungan atau mengingatkannya dengan pelaku atau kejadian tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun