Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kotamu Banjir Lagi?

25 Februari 2021   17:00 Diperbarui: 25 Februari 2021   16:58 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai bersih punya banyak manfaat. Pembersihan berkala meminimalisasi terjadinya banjir (foto: Hendra Setiawan).

Wahai pagi yang datang kembali
Mengapa kau masih saja redup tanpa diiringi hangat mentari
Sudah beberapa hari ini
Kehadiran cerah sinarmu sungguhlah amat dinanti

Banjir yang melanda wilayah negeri
Sungguh jadi sebuah ironi
Mengapa selalu terjadi
Padahal sudah berkali-kali terjadi
Pada tempat dan titik yang itu dan ini lagi

Bukankah mestinya sang petinggi
Punya kebijakan yang pro pada rakyat sendiri
Wakil rakyat yang mestinya juga punya beban nurani
Menyuarakan terus dan terus keresahan yang terjadi

Mengapa seakan tak ada antisipasi
Supaya banjir jangan selalu terjadi dan terus begitu lagi
Apa ya enak mengalami peristiwa buruk yang begini

Banjir kok malah jadi komoditi
Bukannya berterima kasih pada yang sudah peduli
Mereka yang memberi alternatif solusi
Mengkritisi malah dianggap musuh abadi

Kalau tak mau dianggap tak punya hati
Segeralah melakukan tindakan yang berarti
Jangan cuma membual diri
Pintar berkelit kata demi harga diri

Ah... di mana nurani?
Kebanyakan berteori
Lupa pada insani
Mereka yang semestinya diayomi
Mana sumpah dan janji?
Yang kalian ucapkan di bawah hukum Kitab Suci
Hanya sekadar kamuflase pemaniskah ini?

Ayolah buang semua ego diri
Jangan saling berkelit pada misi tersembunyi
Merasa sudah paling benar sendiri
Banjir ini bukan untuk dinikmati
Ini bukan sensasi wisata pantai
Atau kota air seperti di seberang negeri
Ini soal kemanusiaan yang hakiki

Mengapa seperti tak peduli
Saban tahun terus begini
Bosan dan capek mendengar berita ini
Kami saja yang sudah tak mengalami
Jadi kesal setengah mati
Belajarlah pada yang sudah selesai
Berhasil mengendalikan banjir dengan rapi
Harga diri tak akan jatuh hanya karena merendahkan hati
Mau menerima masukan dari sana sini

Sabarlah saudara saudari
Musibah banjir yang kalian alami
Tak akan terjadi lagi separah ini
Jika kalian juga turut peduli
Rawat lingkungan sekitarmu dengan budi pekerti
Ke depan, carilah pemimpin yang juga pro pada kebaikan alam ini
Semoga segala kejadian yang sudah terjadi ini
Bisa menjadi cermin diri
Agar kelak kehidupan yang dijalani bisa lebih baik lagi

25 Februari 2021

Hendra Setiawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun