Memang sih, secara gak langsung Anya juga salah. Salahnya dia, kenapa mem-posting foto itu pada waktu yang salah. Andaikata dia cuma membagikannya secara privat, kepada teman-temannya sendiri. Ya, aman jaya ceritanya...
Anya dalam hal ini sepertinya masih kurang paham dengan urusan hati orang-orang yang masih belum bisa move on dari situasi negeri yang hendak diajak maju. Coba kalau yang dihadapi orang-orang waras dan cerdas, tentu hasilnya berbeda.
 Ini yang juga kadang membuat heboh kejadian yang sebenarnya lumrah dan biasa saja. Entahlah,"tak habis thinking" kosakata bahasa anak zaman now.
Ya, ini 'oknum' juga sih. Tak semua penulis berita seperti itu. Tapi kalau diurut-urut, tentu tulisan pewarta berita tadi harus disetujui juga oleh editornya, kepala bagiannya. Jadi salah komunal di sini.
 5. Pembaca
Lho kok kena juga? Ya, seringkali media itu bikin judul berita yang bombastis, sensasional. Clickbait istilah kerennya.
 Umpan klik (clickbait) adalah suatu istilah peyoratif yang merujuk kepada konten web yang ditujukan untuk mendapatkan penghasilan iklan daring, terutama dengan mengorbankan kualitas atau akurasi, dengan bergantung kepada tajuk sensasional atau gambar mini yang menarik mata guna mengundang klik-tayang (click-through) dan mendorong penerusan bahan tersebut melalui jejaring sosial daring.Â
Tajuk umpan klik umumnya bertujuan untuk mengeksploitasi "kesenjangan keingintahuan" (curiosity gap) dengan hanya memberi informasi yang cukup membuat pembaca penasaran ingin tahu, tetapi tidak cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut tanpa mengklik pada tautan atau pranala yang diberikan
 Maklum, mereka hidup dari media. Mereka butuh pembaca yang banyak. Makin banyak di klik, makin banyak minat pemasang iklan. Tentu pundi penghasilan juga makin besar.
Maklum juga, cerita dapur redaksi kadang cuma hitam putih, bukan warna-warni. Jurnalisnya harus ekstra kreatif biar dapat pemasukan tambahan. Salah satunya dengan bantuan klik berita tadi. Kalau hitungan per klik atau tayang dapat sekian rupiah, nah tinggal kalikan saja berapa jumlah orang yang sudah nelihatnya.
Maka jangan kaget, jumlah viewer itu penting untuk ditampilkan pada sebuah halaman pemberitaan, khususnya yang onlen.