Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mampir ke Stasiun GundihGeyer, Beli Oleh Oleh dan Foto Foto

8 April 2024   00:13 Diperbarui: 8 April 2024   00:23 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Saksikan link berikut yang seru yaa;

 


      Bagi pemudik yang melewati Rute Solo kemudian Purwodadi Gribogan dengan tujuan akhir Purwodadi Gribogan dan kota Kabupaten sekitarnya seperti Kudus, Pati dan Blora pasti melewati jalan raya Solo Purwodadi. Keletihan yang terasa setelah melewati jalan Monggot yang apabila kita belok kiri akan menuju wisata Waduk KedungOmbo, Embun Bening dan seputaran Wana Wisata lainnya akan terpuaskan  setelah melewati jalan raya sekitar area KPH Gundih Geyer yang banyak ditumbuhi pohon jati di seputaran pojok Geyer.  Stasiun Gundih yang masih menerapkan bangunan lama tanpa banyak renovasi berada di area jalan metik sebelah kiri yang apabila belok kanan akan meluncur ke arah Geyer menuju Purwodadi kota. Ya benar, dari pojok Geyer belok kiri sedikit disitulah lokasi stasiun Gundih Geyer dengan aksen bangunan lama dikawasan pemukiman sekitarnya termasuk rumah dinas pegawai kereta api zaman dahulu yang masih berdiri kokoh. 

     Stasiun Gundih yang menurut sejarah pembangunannya dimulai sekitar tahun 1910 ini termasuk bangunan stasiun kereta api pemula dikawasan Jawa Tengah sebagai penghubung dengan Stasiun Kedungjati arah Semarang. Zaman masih ramai beroperasi terutama kereta Ekonomi rute Solo, Semarang Tawang, Jakarta dilayani dengan bukti peninggalan ada dua tempat loket dahulu. Sekarang tinggal satu loket saja yang buka dengan tujuan favorit adalah Kereta Joglosemar arah Solo , yang kebanyakan anak anak kuliah tujuan Yogyakarta menjadikannya kereta Transit. Dahulu kala saya malah pernah naik kereta api Brantas dengan tujuan Tanah Abang. Kereta Ekonomi kenangan dengan karcis non tempat duduk dan banyaknya pedagang asongan menjadi cerita tersendiri pada zamannya. 

     Bangunan dengan ciri khas lantai marmer berkualitas khas peninggalan Belanda sungguh mempesona. Alat alat sinyal dan alat bantu kerja yang masih lama masih twrtata rapi ditempatnya. Ditengah arus pemugaran modern stasiun kereta , Stasiun  Gundih tetap mempesona dengan mempertahankan keaslian bamgunannya. Boleh diliat di gambar video bagaimana tempat bersejarah ini sekarang menjadi salah satu tempat spot foto favorit untuk prevwedding, anak anak muda klub potografi atau model yang ingin membuat portofolio dengan hasil gambar yang bernuansa vintage menawan. 

     Pokoknya jangan lupa mampir. Disekitar stasiun ada warung lontong pecel dengan harga yang bersahabat . Peyek kacangnya enak renyah sekali. Warung makan yang agak besar menyediakan masakan Garabg Asem ayam kampung,Asem asem dagin sapi dan oleh oleh ampyang ketan, ikan wader, dan juga sale pisang manis baik yang sale basah maupun sale kering. Diborong yaaa. Nikmati suasana mudik dan sejenak rehat di area stasiun yang sejuk sekaligus makan dan membeli buah tangan. Silahkan... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun