Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjajal Naik Suroboyo Bus, Demi Apa Coba? (Bagian 1/2)

11 April 2019   17:00 Diperbarui: 11 April 2019   17:38 3242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya ikon patung Sura dan Buaya di sebelah kiri jalan. Atau Tugu Pahlawan pada sisi sebelah kanan jalan. Atau taman-taman yang indah di median jalan.

dokpri
dokpri
Dan setelah sekitar satu jam perjalanan, akhirnya kita pun sampai pada tempat semula. Iya, tiket perjalanan pada pemberangkatan awal tadi, berlaku untuk dua jam perjalanan. Jadi, cukup dengan menggunakan tiket yang sama, kita bisa berangkat dan pulang pada halte awal ketika kita naik.

Oya, kalau masih punya tenaga ekstra, bisa meng-eksplore warisan kota lama Surabaya. Daerah sekitar tempat ini adalah tempat yang pas. Ya, Jembatan Merah adalah kawasan legendaris Kota Pahlawan.

Atau kalau sekadar melepas lelah setelah perjalanan panjang ini, bisa mampir ke Taman Sejarah. Disebut begitu, karena di sekitar lokasi inilah, Mallaby terbunuh oleh arek-arek Suroboyo, yang kelak menghasilkan peristiwa bersejarah 10 Nopember 1945. Tapi, sebenarnya, sejarahnya bukan itu saja. Ada sejarah lain jalan Pos warisan kolonial Belanda, dan legenda kepahlawanan lokal. Banyak cerita menarik yang tersimpan dari sini.

dokpri
dokpri
Next, kita akan menjajal Surabaya Bus koridor baru, dengan bus yang versi baru juga. See you….

 

dok. IDN Times
dok. IDN Times

©Hendra Setiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun