Mohon tunggu...
Fiksiana

Tina Titin Afiyoka

8 Juni 2018   00:00 Diperbarui: 8 Juni 2018   00:26 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

     "Ya, Kak."

     "Kamu masih hidup, Dek?"

     "Ya Kak, bapak sama ibu mana?"

     "Masih di kebun."

     "Aku ingin ngomong Kak." Suara Tina masih dalam tangis.

     "Sabar ya, nanti dijemput." Ujar Sakut dan kali ini Tina menangis harus karena tak kuasa menahan kebahagiaan yang selama ini ia harapkan. Obrolan itu terputus karena pulsa Tina habis ia pun kembali membeli pulsa untuk menelepon lagi dan kali ini bibinya yang bicara. "Bi... ibu mana?"

     "Sabar Tin.... masih dijemput." Kata bibinya dengan nada haru. Tina pun menunggu ibunya sampai di rumah sambil terus cerita pada bibinya mengenai kisahnya selama ini. Tidak lama kemudian bibinya mengatakan kalau ibunya Tina sudah datang. "Yuk, ini Tina yang telepon ternyata ia masih hidup." Tina mendengar suara bibinya bicara dengan ibunya dan ia akhirnya mendengar juga kalau ibunya pingsan dari suara keluarga di sana. Membayangkan kejadian itu Tina menangis lagi di telepon dan semuanya menangis. Yang Tina tunggu akhirnya datang, ibunya sudah sadar dan bicara pada Tina.

     "Kamu ke mana saja Tina......?" suara wanita paruh baya itu tersendat-sendat, selama ini orang-orang menganggapnya hilang akal karena menganggap Tina masih hidup. Tapi ia benar, sebab naluri seorang itu tidak ada yang bisa menandingi. Tina pun bercerita lagi kisah yang sama ia cerita ke Sakut, Iwan juga aku.

     "Terus bagaimana kamu bisa dapat nomor telepon kak Sakut?"

     "Aku dapat nomor seorang perempuan di Facebook, dia mau menolong aku."

     "Siapa nama perempuan itu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun