Mohon tunggu...
Hazira YulistiaTanjung
Hazira YulistiaTanjung Mohon Tunggu... Mahasiswa - https://www.kompasiana.com/hazira1406

Mahasiswa Sem 3 Prodi Ilmu Kesehatan Masyakarat UINSU

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Gaya Kepemimpinan Presiden Indonesia"

25 Oktober 2021   13:56 Diperbarui: 29 Oktober 2021   10:37 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

1.    Dr. Ir. H. Soekarno

       Dr. Ir. H. Soekarno yang akrab disapa Bung Karno juga dikenal dengan Bapak Proklamator adalah presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada tahun (1945-1967) dengan wakil presiden yaitu Mohammad Hatta. Beliau lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Paneleh, Surabaya. Ir. Soekarno dipilih sebagai presiden melalui sidang musyawarah oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

      Beliau memiliki karakterstik kepemimpinan yang berani, tegas, karismatik, mudah menarik perhatian, seseorang yang bijaksana dan berkepala dingin, sangat percaya diri dan tidak mau kalah dengan orang lain. Beliau ini juga dikenal sebagai orang dengan tempramen yang meledak-ledak, tetapi mampu menularkan semngatnya yang besar kapada orang lain. Dengan karakteristik nya yang baik, namun beliau juga seorang yang ceroboh dan kurang hati-hati dalam mengambil keputusan.

      Ir. Soekarno memiliki gaya kepemimpinan yang berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat cocok diterapkan pada era waktu itu. Ir. Soekarno adalah tokoh yang termasuk kedalam tokoh nasionalis dan anti kolonialisme baik didalam negeri maupun di dalam lingkup Asia (india-cina, vietnam, dan lainnya). Ir. Soekarno tercatat berhasil membentuk Gerakan Non-Blok (GNB) pada konferensi Asia-Afrika yang dilaksanakan di Kota Bandung pada tahun 1955.

2.   Jendral TNI H.M. Soeharto

       Jendral TNI H.M. Soeharto atau yang dikenal dengan Presiden Soeharto (bapak Pembangunan) adalah presiden kedua Republik Indonesia (1967-1998). Beliau lahir pada tanggal 8 Juni 1921 di Kemusuk, Yogyakarta. Beliau diangkat melalui sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

      Beliau memiliki karakteristik kepemimpinan yang murah senyum, berwibawa, pandai menggunakan kesempatan, mahir dalam strategi. Beliau ini adalah seseorang yang sangat jelas, mempunyai target visi dan misi yang hebat dan seseorang yang tidak banyak bicara namun apik dalam bertindak.

      Jendral Soeharto memiliki gaya kepemimpinan gabungan proaktif-ekstraktif dan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh kedepan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian.

      Pada kepemimpinan Soeharto, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil meluncurkan Satelit ( Yaitu Satelit Palapa, 8 Juni 1976).

3.   Prof. Dr. Ing B.J Habibie

       Prof. Dr. Ing B.J Habibie atau yang dikenal dengan B.J Habibie adalah presiden ketiga Republik Indonesia yang dipilih oleh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan suara terbanyak (1998-1999). Beliau lahir tanggal 25 Juni 1936 di Parepare.

       Gaya kepemimpinan nya adalah Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers telah diperluas untuk mencapai demokratisasi yang lebih besar. Saat itu, banyak undang-undang dan peraturan yang dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Habibie sangat terbuka untuk berbicara, tetapi tidak pandai mendengarkan, ramah untuk dihadapi, tetapi sering meledak-ledak. Sangat detail, Suka uji coba bersemangat untuk bereksperimen, tetapi tidak tekun menyelesaikan pekerjaan. Dalam organisasi kenegaraan, Habibie pada dasarnya adalah seorang liberal karena pendidikan yang lama dan dibesarkan di dunia Barat.

       Pada masa kepemimpinan BJ Habibie nilai rupiah yang berada dalam titik terendah sepanjang masa yakni mencapai 16.800/US pada 1 Juni 1988 sehingga beliau langsung bergerak untuk membentuk badan penyehatan perbankan nasional BPPN dan unit pengelola aset negara dan likuidasi bank yang bermasalah juga meyakinkan pasar global dan terakhir menjinakkan tekanan atas rupiah meski tanpa adanya tukkukan intervensi dari Bank Indonesia yang pada saat itu tidak memiliki kewenangan untuk menstabilkan rupiah.

4.  K.H Abdurrahman Wahid

      K.H Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan Gus Dur adalah presiden keempat Republik Indonesia yang dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan suara terbanyak. Bapak Gus Dur lahir pada tanggal 7 September 1940 di Kabupaten Jombang.
Beliau adalah orang yang cerdas, agamis (anak seorang kiayi), tidak disiplin dalam menggunakan waktu, berpikir ala LSM, dan seseorang yang menjunjung tinggi pluralisme.

      Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan yang responsif dan akomodatif yang berupaya mempertemukan segala macam kepentingan yang diharapkan berkembang menjadi suatu kesepakatan atau keputusan yang sah. Diharapkan implementasi dan keputusan yang diputuskan dapat menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan, karena mereka merasa terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan.

      Beliau ini (Gus dur) mulanya memberikan banyak harapan untuk kemajuan Negara Indonesia. Seolah bisa menjadi seseorang yang bisa diterima oleh berbagai kelompok didalam dan luar negeri. Tapi setelah menjadi presiden, beliau berbiacara melantur tidak karu-karuan. Hari ini A, besok B lusa C. Gus dur ini orang yang dianggap setengah wali oleh sebagian orang, dan cukup berbahaya untuk memimpin bangsa. MPR melengserkannya dari kursi presiden.

5.  Megawati Soekarnoputri

      Megawati Soekarnoputri adalah satu-satunya presiden wanita di republik Indonesia, beliau dilantik untuk menggantikan Gus Dur sebagai presiden (2001-2004). Ibu Megawati lahir pada tanggal 23 Januari 1947 di Yogyakarta.

     Megawati memiliki karakteristik kepemimpinan sangat lama dalam mengambil keputusan. Seseorang yang tenang, cukup demokratis namun memiliki pribadi yang tertutup dan cepat emosional. Beliau juga alergi terhadap kritik.

     Gaya kepemimpinan Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Beliau membutuhkanu waktu yang lama untuk memikirkan keputusan yang akan dia buat. Namun, begitu keputusan itu diambil atau dibuat, maka keputusan itu tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinannya lebih banyak mengeluarkan keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak pernah menyentuh visi misi pemerintahannya.

     Dalam kepemimpinan Megawati terbentuk KPK, mahkamah konstitusi, undang-undang KPK, undang-undang terorisme, undang-undang KDRT, dan menyelenggarakan pemilihan presiden pertama kalinya tahun 2004.

6.  Susilo Bambang Yudhoyono

      Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden keenam yang dipilih secara langsung oleh rakyat (2004-2009, 2009-2014). Beliau lahir pada tanggal 9 September 1949 di Tremas.

      Beliau memiliki karakteristik kepemimpinan yang ramah cerdas tegas santun lembut. Beliau ini apik dalam hal berbusana. Beliau ini juga sosok yang demokratis, menghargai pendapat, selalu devensif dalam kritikan.

      Pada masa kepemimpinannya stabilitas politik terjaga dan kehidupan demokrasi makin berkembang. Beliau juga mengeluarkan cetak biru masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia sebagai pembangunan jangka panjang nasional, mengeluarkan program JKN, mendirikan universitas pertahanan di Indonesia, melaksanakan forum dunia di Indonesia, yaitu world cultural forum dan Bali democracy forum.

7.   Ir. H Joko Widodo

       Ir. H Joko Widodo atau yang dikenal dengan Presiden Jokowi adalah presiden ke-7 yang menjabat (2014-2019, 2019-2024) yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Bapak Jokowi lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta.

      Beliau memiliki karakteristik kepemimpinan yaitu tidak pandang bulu, pro rakyat kecil sederhana konsisten sangat tegas dan sulit untuk ditebak.

      Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi yaitu blusukan, tidak ingin ribet dan membuat solusi terhadap masalah yang ada, beliau ini memiliki konsep atau yaitu pemimpin adalah seorang pelayan, selalu membuat inovasi dari cara mendengarkan keluhan rakyat.

      Pada masa kepemimpinan Jokowi, prestasinya yaitu infrastruktur dan energi tetap berkeadilan, pembangunan jalan yang bertahap namun sampai ke pelosok.

Dari ketujuh presiden kita memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda, tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

  

  Demikianlah artikel ini saya terbitkan (Hazira  Yulistia Tanjung) sebagai Mahasiswi Semester 3 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyakarat dan juga sebagai rakyat Indonesia. Saya mohon maaf apabila ada kata atau penulisan yang salah atau tidak sesuai dengan ejaan. Sesungguhnya saya hanyalah manusia yang jauh dari kata sempurna dan tidak luput dari kesalahan.

   Artikel ini saya terbitkan bertujuan untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan dan Berpikir Kesmas dengan dosen pengampu ibu Susilawati, SKM, M.Kes. Semoga artikel ini bisa berguna dalam menambah wawasan kita bersama mengenai gaya kepemimpinan Presiden Indonesia dari Presiden pertama hingga presiden saat ini. 

Sumber referensi:

Jurnal Agregasi "Aksi Reformasi Goverment dalam Demokrasi" Vol.6/Nomor 2/Tahun 2018/Hal 126-197

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun