Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Genderang "Perang" Jokowi Vs Megawati Ditabuh Melalui Musra Relawan Projo

7 Agustus 2022   08:12 Diperbarui: 7 Agustus 2022   08:26 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. Sumber: Suara Merdeka

Karena sangat jelas, bahwa Presiden Jokowi susah juga menitip Ganjar Pranowo di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menyalip tiga ketua umum (Golkar, PPP dan PAN) disana.

Nilainya sangat mahal. Karena ada Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi di KIB, yang juga berkeinginan keras menjadi capres.

Apalagi Partai NasDem, ada disana Anies Baswedan pada posisi nomor satu, walau ada Ganjar Pranowo juga, tapi di nomor tiga, sangat sulit memengaruhi Jusuf Kalla sebagai King Maker bersama Surya Paloh Ketum Partai NasDem untuk mendorong Anies Baswedan.

Penulis prediksi bahwa "kekacauan" suasana pencapresan ini untuk membuat stres Megawati dan Presiden Jokowi, adalah taktik politik melingkar Surya Paloh bersama Jusuf Kalla, untuk menutup ruang gerak Ganjar Pranowo masuk kandidasi Pilpres 2024.

Kalau dicermati dengan mata tajam, yang paling keren adalah sikap Prabowo Subianto atas suasana kacau ini. Pilih puasa komentar dengan banyak diam tapi tetap menari - gerilya - dengan lagu instrumen, sampai sampai Ketum PKB Muhaimin Iskandar stres dibuatnya menunggu bola muntah. 

Baca juga: Mengulik Kontradiktif Keinginan PDI-P dan NasDem di Pilpres 2024

Kekuatan Jokowi di Relawan

Sementara Presiden Jokowi tidak ada kekuatannya selain dari relawan. Tapi apakah Presiden Jokowi mampu memengaruhi rakyat melalui relawannya? Itu belum tentu, karena jelas Presiden Jokowi sudah tidak punya pengaruh pasca 2024.

Relawan Jokowi juga tidak semeriah saat masa Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan pada periode pertama Presiden Jokowi bersama Jusuf Kalla. Sedikit bisa paham, karena semasa almarhum M. Yamin, sebagai Ketua Umum Seknas Jokowi, penulis sering bersama beliau.

Mungkin saat ini bisa saja para gabungan relawan Jokowi memeriahkan acara Musra Indonesia, karena Jokowi masih sebagai presiden. Tapi belum tentu bisa mengikat rakyat sampai hari "H" Pilpres 2024, juga sangat susah. Karena rakyat sudah cerdas, penulis yakini itu.

Sekedar diketahui bahwa organisasi relawan Jokowi yang ada saat ini yakni, PROJO, Seknas Jokowi, BaraJP, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, RKIH, Duta Jokowi, Indeks, Jaman, Gapura, KIB, Almisbat, RPJB, Kornas Jokowi, serta GK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun