Mohon tunggu...
Hasna Azizah
Hasna Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Solidaritas dan Komitmen dalam Puisi "Untuk Palestina dari Saudaramu Indonesia" Karya Helvy Tiana Rosa

18 Juni 2025   13:35 Diperbarui: 18 Juni 2025   13:31 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Interpretasi

Palestina merupakan negara yang sampai saat ini masih mengalami penjajahan. Penjajahan tersebut bahkan sudah merentang sejak tiga abad yang berbeda, yaitu abad ke-19, ke-20, sampai sekarang di abad yang ke-21. Penjajahan tersebut dilakukan oleh Israel. Penyebabnya ada beberapa hal, di antaranya adalah Deklarasi Balfour 1917, Pemberontakan Arab Tahun 1930-an, Pembagian Wilayah oleh PBB 1947, Pembersihan Etnis Palestina 1948, Pendirian Negara Israel, Perang Enam Hari (Naksa), Intifada I Tahun 1987-1993, Perjanjian Oslo Palestina, Intifada II Tahun 2000, Konflik Sebelas Hari, dan yang terbaru Penyerangan Hamas Tahun 2023.

Penyerangan Israel terhadap Palestina bahkan sudah tidak bisa lagi dianggap sebagai penjajahan semata, melainkan genosida atau pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa. Hal ini jelas bertentangan dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Sebagai warga negara Indonesia sekaligus bagian dari dunia, sudah sepantasnya kita ikut membantu kemerdekaan dan menuntaskan penjajahan yang terjadi di Palestina. Bentuk dukungan untuk Palestina dapat berupa menyebarkan kesadaran dan informasi, donasi dan bantuan kemanusiaan, menghindari produk yang mendukung penjajahan, mendukung seni dan budaya Palestina, serta senantiasa berdoa dan memberikan dukungan moral. Penderitaan Palestina bukan hanya persoalan mereka sendiri, tetapi juga menjadi kepedulian umat manusia. Untuk itu, kita perlu meningkatkan solidaritas dan komitmen yang kuat untuk mendukung Palestina.

Solidaritas dan komitmen untuk mendukung Palestina digambarkan dalam puisi “Untuk Palestina dari Saudaramu Indonesia” karya Helvy Tiana Rosa. Melalui kata, puisi ini mengajak pembaca untuk turut merasakan kesedihan dan ketidakadilan yang terjadi, bersolidaritas dengan mereka, serta berkomitmen untuk terus mendukung Palestina. Puisi ini juga mengandung pesan kuat tentang kesiapan untuk berjuang dan bahkan berkorban demi membela keadilan dan kemerdekaan suatu bangsa yang tertindas.

Analisis

Dalam puisi “Untuk Palestina dari Saudaramu Indonesia” kondisi penjajahan yang terjadi di Palestina digambarkan dalam bait pertama. Tanah dirampas, dijajah, hingga diblokade. Berikut adalah bait pertama yang menggambarkan kondisi Palestina.

Lautan manusia bergerak berderap,

memahatmu dalam ingatan yang berkarat

tentang sebuah tanah yang dirampas,

dijajah, dibelenggu diblokade

Tanah nan kian darah kian nanah

namun kami cinta hingga surga

Jika bait pertama merupakan penggambaran kondisi, bait kedua dan ketiga adalah bukti bahwa puisi ini mengajak pembaca untuk meningkatkan solidaritas sebagai umat manusia. Solidaritas dalam puisi ini ditunjukkan melalui penggunaan kata-kata yang menegaskan keterlibatan emosional dan tindakan konkret. Beberapa bukti solidaritas dalam puisi antara lain, penggunaan kata "kami" yang menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina merupakan sikap kolektif dari rakyat Indonesia. Bukti lain yaitu adanya komitmen untuk membela Palestina dalam kalimat Tak seorang pun bisa halangi kami membelamu apalagi cuma lalat bernama Trump dan Netanyahu. Berikut adalah bait kedua dan ketiga yang menggambarkan nilai solidaritas.

Wahai Palestina!

Tak akan pernah ada yang mampu

menghapus namamu

dari pikiran dan sanubari kami

Tak seorang pun bisa

halangi kami membelamu

apalagi cuma lalat

bernama Trump dan Netanyahu

yang dengan pongah mencabik

dan mencacah nurani dunia

Wahai Palestina

Kami di sini tapi percayalah,

kami akan selalu bersamamu

Kami mendoakanmu,

akan terus kami tambah

dengan doa-doa lain

sampai ke petala petala langit

Kami kirim sebagian rezeki kami,

akan terus kami kirim

meski tak seberapa

dibanding deritamu

Bait keempat puisi ini menunjukkan adanya komitmen terhadap perjuangan Palestina. Larik "Kami akan lakukan apapun untuk membebaskanmu dari kebiadaban teroris zionis Israel," mengandung komitmen tanpa syarat atau batasan. Frasa "lakukan apapun" menunjukkan kesiapan untuk melakukan segala bentuk dukungan dan perjuangan demi kebebasan. Kata "nyawa kami" menyiratkan bahwa solidaritas bukan hanya sebatas simpati atau tindakan kecil, tetapi bisa sampai ke tingkat pengorbanan diri demi Palestina. Kata "di berandamu" adalah simbol yang mengilustrasikan kedekatan emosional antara rakyat Indonesia dan Palestina. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan Palestina bukanlah sesuatu yang jauh atau asing, tetapi dianggap sebagai perjuangan saudara sendiri, sehingga komitmen untuk membela mereka begitu dalam. Berikut adalah bait keempat puisi yang mengandung nilai komitmen.

Kami akan lakukan apapun

untuk membebaskanmu dari

kebiadaban teroris zionis Israel,

bahkan jika itu berarti

harus antarkan nyawa kami

di berandamu.

Evaluasi

Puisi “Untuk Palestina dari Saudaramu Indonesia” karya Helvy Tiana Rosa adalah seruan untuk kesetiaan dan perjuangan terhadap kemerdekaan, yang tidak sekadar retorika, tetapi merupakan janji yang harus dipenuhi dengan tindakan nyata. Puisi ini menampilkan nilai-nilai solidaritas dan komitmen yang kuat untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Nilai-nilai tersebut tergambar dalam bait-bait puisi, dari bait pertama hingga bait yang terakhir.

Pesan yang terkandung dalam puisi ini disampaikan secara jelas dan tersurat. Tanpa harus ditafsirkan, pembaca dapat mengetahui dan menangkap nilai solidaritas dan komitmen yang kuat dalam puisi ini. Nilai solidaritas dan persaudaraan sangat menonjol dalam puisi ini, dengan ditandai penggunaan kata “kami” berulang kali yang menunjukkan bahwa puisi ini adalah perwakilan suara rakyat Indonesia. Nilai komitmen juga ditonjolkan dalam puisi ini melalui penekanan bahwa perjuangan untuk keadilan bukan hanya berupa kata-kata, tetapi harus diikuti dengan aksi nyata, bahkan pengorbanan.

Meski memiliki banyak keunggulan dari segi nilai, puisi ini masih memiliki celah untuk dikritik, yakni pada pemilihan diksi yang cukup agresif dan konfrontatif seperti penyebutan “teroris zionis Israel”. Puisi ini juga menggunakan kata yang bisa bersifat subjektif seperti penggunaan kalimat “lalat bernama Trump dan Netanyahu”. Meski demikian, puisi ini tetap berhasil menggugah semangat perjuangan untuk mendukung Palestina.

Sumber Referensi:

Krisnawati, R. (2023) "Kenapa Israel Menyerang Palestina? Ternyata Begini Kronologinya". Diakses melalui https://www.detik.com/edu pada 10 Juni 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun