Mohon tunggu...
Ibsah M
Ibsah M Mohon Tunggu... Wiraswasta -

orang biasa yang terus belajar dan berdamai dengan diri dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Tabu Damai

23 Mei 2016   23:01 Diperbarui: 24 Mei 2016   13:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik menemui akhir dengan pertarungan. Dasar pendekar sepertinya jalan damai adalah tabu bagi mereka. Kedua pihak dengan sengitnya bertarung, tanpa mau mengalah. Dua perdua korban mulai berjatuhan di antara mereka.

‘Bagaimana guru sikap kita?’, tanya punggawa wasita.

‘Biarkan saja, toh kita tetap untung dengan berkurangnya jumlah mereka’, jawab guru punggawa wasita dengan santai.

Pertarungan terus berlanjut, kedua belah pihak sama kuat dan korbanpun sama banyaknya. Pada saat yang kritis, tiba-tiba sebuah rombongan yang dipimpin oleh Xaverius datang.

‘Berhenti semuanya, kalian ini apa-apaan’, teriakannya yang diiringi oleh tenaga dalam yang kuat membuat pertarungan berhenti sebentar.

‘Xaverius, apa yang terjadi dengan kalian semua?’, tanya Bartolomeuz dan Vasco bersamaan.


Xaverius adalah pimpinan pendekar dari negeri Andalusia yang ditugasi menjaga Istana Negeri ANTAH BERANTAH yang mereka taklukan.

‘Nanti saya ceritakan, tapi sekarang kalian yang cerita mengapa sampai banyak korban di pihak kita?’, balik bertanya Xaverius.

Baik pihak pertama dan kedua saling berbisik dan ragu untuk mengutarakan situasi yang telah menimpa mereka.

Xaverius yang sedikit cerdas lantas berkata: ’Baiklah kalian tidak perlu bercerita, tapi perlu kalian ketahui bahwa pasukanku kalah dan istana kembali direbut oleh para pendekar Negrei ANTAH BERANTAH. Bila kalian ingin bertarung, maka sebentar lagi mereka akan datang kesini. Menurut laporan prajurit sandiyuda mereka sedang mengejar prajuritku’.

‘Bagaimana Bartoleuz dan Vasco, apa kalian sependapat dengan saya?’, tanya Xaverius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun