Keesokan harinya. Ksatria muda itu benar-benar menepati janjinya. Dia datang di pagi hari, ketika matahari masih malas-malasnya bersinar. Namun tidak dengan Bancali, semalaman dia tidak dapat tidur dengan nyenyak. Cintanya tidak boleh bertepuk sebelah tangan. Kalau perlu tawanan itu akan dibuang atau dibunuh agar dia bisa mendapatkan cinta dari ksatria tampan itu. Pagi itu dia segera menyambut ksatria idaman hatinya dengan suasana hati tidak karuan dan sisa-sisa kelelahan akibat begadang semalaman.
'Bagaimana Bancali, apa kau berkenan membebaskan dia?', tanya ksatria muda itu.
'Dia sudah bebas, kami jatuhkan budak itu ke dalam jurang semalam', jawab bancali dengan datar.
Apa yang direncanakan oleh citralaras ternyata berhasil. Kabar itu bohong adanya, namun cukup menghancurkan perasaan pemuda itu. Akhirnya pemuda itu benar-benar marah dan seketika itu mengamuk di sarang gerombolan bandit. Namun bancali dan citralaras sudah menyiapkan segalanya. Sehebat-hebatnya ksatria itu, bila bertempur sendirian menghadapi anak buahnya maka lama kelamaan staminanya juga akan habis. Karena keduanya juga tahu, ksatria itu akan enggan menurunkan tangan jahat kepada mereka semua.
Akhirnya setelah bertarung seharian, stamina ksatria itu benar-benar habis. Diapun jatuh terkulai dan pingsan. Tidak ada yang tahu berapa lama dia pingsan, namun ketika tersadar dia sudah berada di dalam kerangkeng milik gerombolan bandit itu. Semua makanan yang ditaruh di depan kerangkengnya tidak ada yang disentuhnya. semakin membuktikan bahwa dia memang hanya menginginkan tawanan itu. betapa teririsnya hati bancali mendengar laporan anak buahnya. apa yang disampaikan oleh citralaras benar adanya, bahwa ksatria itu memang menginginkan budaknya itu. 'Tapi kenapa dia, dan mengapa bukan saya......??', begitu kata fikirannya yang tidak pernah percaya akan kenyataan yang dihadapinya.
Akhirnya bancali mempunyai pemikiran bahwa budaknya itu harus dijauhkan dari ksatria itu dan dia akan berterus terang kepada ksatria itu bahwa dia benar-benar mencintainya dan bila cintanya ditolak maka dia akan berkata bahwa dia rela untuk membujang untuk menunggu kehadiran cinta ksatria itu.
Hari yang dinanti itupun tiba. Ksatria itu dikeluarkan dari kerangkeng dan dipersilahkan untuk memeriksa sendiri sarangnya dengan seteliti-telitinya untuk mencari budak yang dimaksud. Akhirnya setelah seharian, ksatria muda itu menyerah dan tidak mencari lagi. Baginya cerita mengenai putri tawanan yang pernah menolongnya semasa kecil sudah habis.
Pada saat itu si Bancali datang menemuinya. Dan pada saat itu pula, dia tersadar dalam semedinya. Akhirnya dia cuma berkeluh kesah:
'Bancali, maafkan diriku yang telah membuat dirimu membujang alias hidup selibat. Sama dengan diriku yang tidak pernah menemukan pujaan hatiku dimana dia berada'.
Ksatria penjaga huta kerja bakti itupun menitikkan air mata karena teringat akan masa lalunya. Namun tak lama, diapun tersadar dengan tamunya. Lama dia berfikir dan akhirnya dia menemukan kebijaksanaan dalam semedinya.
'Mengapa saya tidak bekerjasama dengan anak muda ini untuk meluruskan cerita yang berkembang di masyarakat negeri midel ofnower (baca: antah berantah) mengenai kepalsuan kabar bahwa saya bisa mengabulkan do'a semua orang. Dan sebagai imbalannya saya bisa menghadiahkan beberapa gerakan atau jurus yang bisa mengubah kepandaian kanuragannya. Saya pikir itu setimpal....'.