Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dream & Love (D & L) Part 1 | 01. Sahabat, 4 Sekawan (02)

16 Februari 2017   12:11 Diperbarui: 16 Februari 2017   12:30 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://lilisurianibe12.wordpress.com/

Akhirnya datang hari yang banyak anak muda tunggu ya hari apa lagi kalo bukan hari sabtu atau lebih tepatnya saat malam minggu. Banyak anak-anak muda yang melewatkan malam minggu dengan pergi keluar rumah untuk berkencan dengan pacar mereka atau menghabiskan waktu untuk hang out bersama teman-temannya tak ketinggal moment ini juga dimanfaatkan oleh 4 sekawan tapi mereka selalu menggunakan malam minggu dengan berkumpul bersama di luar rumah untuk belajar atau sekedar ngobrol santai. 

Malam minggu kali ini mereka memutuskan untuk belajar bersama seperti yang telah mereka sepakati bersama kemarin. Sena, Nena dan Rojak sudah sampai ke tempat yang mereka sepakati yaitu angkringan yang tidak sekedar angkirngan biasa tapi berkonsep anak muda dimana terdapat fasilitas wifi gratis sehingga cocok untuk anak muda yang hobi nongkrong. 

“Si Eva kemana kok belum datang ?” Rojak mulai kesal karena Eva belum datang padahal dia yang mengusulkan “Selalu aja kayak gini kalo kita mau belajar bareng padahal dia yang ngusulin” Omelnya.

“Aku tak telpon Eva sek Rojak. Kamu jangan marah gitu siapa tahu Eva ada apa-apa di jalan?” Nena mulai membuka hpnya dan menelpon Eva.
“Terrttt”... “terrttt”. Nena berulang kali menelpon Eva berkali-kali tapi tidak diangkat olehnya.
“Gimana Nen, diangkat enggak ?” Tanya Sena ke Nena dan dia mulai cemas.

“Hemmm, belum Sen, aku coba telpon dia lagi” jawabnya dengan nada datar dan mengerutkan keningnya. Nena pun menelpon Eva lagi.
Karena belum ada jawaban dari Eva. Rojak memandang kesana kemari dan melihat ke pintu utama angkringan untuk melihat pengunjung yang datang siapa tahu ada Eva diantara mereka tapi dari tadi tak nampak batang hidung Eva disitu. 

“Hemmm, kemana tu anak” Rojak mulai kesal. “Gimana Nen sudah diangkat belum telponmu ma dia” katanya dengan nada agak tinggi. “Sini biar aku aja yang telpon dia” Rojak mulai merebut hp Nena dengan sedikit kasar. Dan tiba-tiba...
“Hallo teman-teman, maaf aku telat” Eva pun langsung muncul dibelakang mereka dan menyapa dengan sapaan hangat tanpa ada rasa bersalah kepada ketiga temannya. 

“Eva... kamu kemana aja. Hah. Tahu enggak kamu telat berapa menit ? 20 menit. Dan kamu kan tahu kamu yang buat janji kenapa kamu malah telat” Rojak mulai ngomel-ngomel dengan keras kayak emak-emak yang lagi marah ma anaknya.
Eva pun langsung menutup mulut Rojak dengan tangannya karena suara Rojak yang keras dan didengar oleh semua pengunjung yang ada di angkringan tersebut dan mereka menoleh ke arah mereka berempat. Nena dan Sena pun malu karena dibuat malu dengan oleh Rojak, mereka pun menutup muka mereka dengan kertas menu dan duduk seolah berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

“Huuussttt. Pelankan suaramu Jak, tu orang-orang pada melirik kita” Bisik Eva ke telinga Rojak dan mencoba menenangkan Rojak yang mulai emosi. Dengan muka agak merah karena malu, dia pun langsung menurunkan tangannya dari mulut Rojak dan menyuruh Rojak untuk diam dan duduk.
“Okey teman-teman tenang dan kita pura-pura senyum manis aja biar kita enggak dianggap aneh” Eva mulai memberi arahan yang sedikit konyol ke teman-temannya. Dan merekapun menurut dengan bermuka polos seperti anak kecil.

Eva pun tidak bisa menahan tawanya melihat tingkah ketiga sahabatnya yang penurut itu. Mungkin karena mereka malu sehingga tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
“hahahahah kalian tu dasar anak-anak polos dan soleh-soleh ya nurut banget ma emak” Eva pun ketawa terbahak-bahak dan menyidir ketiga sahabatnya. 

“Eva. Kamu ngerjain kita ya” teriak dengan keras ketiga sahabatnya kompak dan mereka membuat kegaduhan lagi untuk kedua kalinya dan membuat pengunjung melirik mereka lagi. Nena, Sena dan Rojak hanya bisa menunduk malu tak tidak bisa berkutik apa-apa lagi. Eva pun ketawa kecil melihatnya.
Eva masih ketawa dan berkata “Hemmm... kalian lucu bgt”

“Iihhh dasar anak usil satu ini” Rojak kesal dan membalas ejekan Eva. Rojak mencubit pipi Eva yang agak tembem berulang-ulang kali.
“Rojak udah cubit pipiku sakit tahu”Eva mengomel dan mengelus pipinya “Hemmm tahu enggak wajahku ini berharga tahu. Hemmm aset ini Jak. Dasar cowok kasar”Omelnya lagi.”hehehe Udah kita bercandanya kita duduk ke tempat yang lain hehehe. Sebenarnya aku dari tadi udah di tempat ini makanya aku sengaja enggak angkat telponmu Nen, hehe”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun