“Wakkakaka.... dasar anak Jogja polos-polos. Sini hpku” Rico langsung mengambil hpnya. Iapun sibuk mengeser-geser foto di gallery hpnya. “Yang kalian lihat itu foto adikku yang aku edit. Namanya Tania, ini foto aslinya” tegasnya.
Mereka bertigapun langsung melihat foto yang ditunjukan Rico dan bengong dengan foto itu.
“Kok beda banget” pikir Rojak “tapi posisinya sama” pikirnya lagi. Ia masih tak paham dengan foto itu.
Perasaan Eva pun langsung lega melihat foto itu. Rasa panas hatinya mulai mendingin dan mencair seolah ada udara segar masuk ditubuhnya. Rasa cemburunya berubah dengan rasa kagum dengan Rico yang menyayangi adikknya.
“Tu kan bener ini editan. Aku curiga dari awal” omel Nena dengan suara nyaring.
Rico malah tertawa terbahak-bahak. Raut mukanya berubah ketika meilhat Sena yang masih asik dengan hpnya dan tidak mendengarkan percakapan mereka berempat “Hai, Sen. Kamu lagi apa? Kok malah asik sendiri” Sindirnya.
Ia membelokkan tubuhnya mengarah ke Rico. “Maaf aku tadi enggak dengar obrolan kalian soalnya lagi dengerin musik favoritku” Jawabnya polos.
“Matiin hpmu” Perintah Rico dengan nada agak tinggi dan menatap Sena dengan tajam.
Senapun langsung mematikan hpnya, dan ia hanya diam tidak mau meladeni kemarahan Rico. Sementara yang lain hanya terdiam, mereka mengerti jika Rico merasa kurang dihargai saat dia menceritakan adiknya.
“Adikmu sekarang dimana ?” Tanya Eva dengan lembut mencoba meredakan emosi Rico.
“Hemmm... dia di Jakarta tinggal dengan papa dan mamaku. Masih kecil juga baru kelas 5 SD” Rico menjelaskan dengan sumiringah tampak kebahagiaan diraut wajahnya yang bersih dan putih itu. “Hari ini keluargaku akan ke Jogja. Seneng rasanya bisa lihat adikku Tania”