Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Four Leaf Clover Part 1 | 06. Duka Sang Model (01)

1 Maret 2017   11:42 Diperbarui: 1 Maret 2017   12:15 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Hemmm... sudah... sudah... kalian berhenti bercandanya. Perutku sakit gara-gara liat kamu foto Jak” Dengan nafas yang tidak beraturan karena tidak bisa menahan tawa ia kemudian mengambil kursi untuk duduk. “Tumben banget kamu selfie, kamu kenapa e Jak?”

“Hehe... Kalian bertiga enggak ikut kemaren. Aku takjub ma Rico... Waahhhh Gilaa.. caranya dia pose di kamera keren banget sampai aku tak melihat sosok dia seperti yang aku kenal. Beda banget” Rojak menjelaskan dengan mata berbinar-binar karena kagum. “Kadang mukanya bisa sadis, cute kayak anak kecil, gembira, sedih, banyak deh belum lagi lagi badannya yang lagi pose wiihhh fotogenik banget.” Pujinya kagum dengan kemampuan sahabatnya itu.

Mendengar cerita Rico, Eva langsung terpana. Ia membayangkan seandainya saja ia ikut kemarin, sesalnya. “Terus apa lagi Jak, Jadi pengen liat hasilnya”

“Emmm... model ceweknya juga cantik-cantik apalagi Stelly matanya indah banget warnanya biru bening. Kemaren aku minta fotonya. Nih” Rojak menunjukan foto model tersebut. “Cantikkan. Beruntung banget Rico dikelilingi model-model cantik”

“IIhhh apaan jelek gitu. Tuh rambutnya iteman aku kulitnya juga putihan aku” Eva langsung tersinggung dengan pujian Rojak ke model itu.

“Bilang aja kamu cemburu ma Stelly karena lebih cantik”

“Iihhh diam Jak”

“Terus kapan majalahnya terbit” Nena pun penasaran dengan hasil fotonya.

“Kalo enggak salah awal bulan depan” Rojak memegang janggutnya sambil mengira-gira

“Wihhh aku bakalan beli ahh” Sambut Eva dengan gembira kemudian mengambil tasnya yang ia letakkan di meja.

Merekapun meninggalkan kelas bersamaan. Sambil berjalan Rojak masih menceritakan pengalamannya kemarin kepada teman-temannya Eva pun mendengarkannya dengan hikmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun