Hidup bukan soal berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita mengisinya. Seseorang yang hidup 30 tahun dengan makna bisa lebih dikenang daripada mereka yang hidup 80 tahun tapi tidak meninggalkan nilai apa-apa.
 Kita tidak pernah tahu kapan akhir dari cerita kita di dunia ini. Tapi kita bisa memilih bagaimana menuliskan bab hari ini.Â
Kita bisa memilih untuk hidup dengan kebaikan, dengan kasih, dan dengan pengampunan. Kita bisa memilih untuk menjadi versi terbaik dari diri kita bukan nanti, tetapi sekarang.
Maka, jika hari ini adalah hari terakhirmu, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu sudah berkata "aku mencintaimu" kepada orang-orang terdekat? Apakah kamu sudah memaafkan orang yang pernah menyakitimu?
 Apakah kamu sudah melakukan sesuatu yang berguna untuk sesama? Apakah kamu sudah berdamai dengan dirimu sendiri dan dengan Tuhan?
Mari kita hidup seakan-akan esok tidak dijanjikan. Mari kita mengisi hari ini dengan hal-hal yang layak dikenang: cinta yang tulus, kata-kata yang membangun, dan tindakan yang membawa terang.Â
Karena saat kita menyadari bahwa waktu adalah karunia, kita akan berhenti menyia-nyiakannya. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan penyesalan. Terlalu berharga untuk hanya dijalani tanpa kesadaran.Â
Maka, hiduplah hari ini seakan-akan esok kamu akan menghadap Sang Pencipta.
 Dan ketika saat itu benar-benar tiba, kamu bisa tersenyum dan berkata: "Aku sudah hidup dengan sungguh-sungguh."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI