Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Health Promoter

Master of Public Health | Praktisi Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika ASI Menjadi Perpanjangan Kasih Tuhan

4 Agustus 2025   19:32 Diperbarui: 4 Agustus 2025   19:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: detik.net.id

Tidak ada satu pun momen dalam hidup manusia yang lebih rapuh, lebih baru, dan lebih bergantung selain ketika ia baru saja dilahirkan. Dalam keadaan lemah, matanya belum mengenal cahaya dunia, tangisannya belum mampu menjelaskan rasa lapar atau nyeri, di situlah ia disambut oleh sesuatu yang paling alami, paling dalam, dan paling kuat: pelukan ibunya dan tetes pertama ASI.

Air Susu Ibu, atau ASI, bukan sekadar makanan. Ia adalah nutrisi kasih yang hidup. Sebuah bentuk cinta yang bukan hanya terasa, tetapi juga memberi energi, perlindungan, dan kehidupan. Setiap tetesnya bukan hanya mengenyangkan perut mungil itu, tapi juga membangun tubuhnya, mempersenjatai imunnya, dan menenangkan jiwanya.

Kolostrum: Emas yang Pertama Kali Diberikan

Sesaat setelah bayi lahir, tubuh ibu sudah bekerja seakan tahu bahwa kini ada kehidupan baru yang harus dijaga. ASI pertama yang keluar disebut kolostrum, cairan kental berwarna keemasan yang hanya keluar dalam 2--4 hari pertama setelah kelahiran.

Meski volumenya sedikit, kolostrum memiliki kekuatan luar biasa. Di dalamnya terkandung immunoglobulin A (IgA), antibodi pelindung, laktosa, protein spesifik, dan faktor pertumbuhan yang membantu melapisi dan mematangkan usus bayi. Kolostrum adalah "vaksin alami" pertama bagi bayi, pemberian paling awal dari cinta yang protektif.

ASI: Hidup, Berubah, dan Menyesuaikan

ASI bukan cairan biasa. Ia bukan seperti susu dalam botol yang komposisinya statis. ASI hidup dan berubah, menyesuaikan diri dengan usia bayi, waktu menyusui, bahkan kondisi kesehatan si kecil.

  • Di awal sesi menyusui, foremilk keluar lebih encer, kaya air dan gula alami untuk menghilangkan haus.
  • Di akhir, hindmilk muncul lebih kental, kaya lemak dan kalori untuk kenyang dan pertumbuhan.

Yang lebih mencengangkan, penelitian menunjukkan bahwa air liur bayi yang masuk ke puting saat menyusu bisa memberi sinyal pada tubuh ibu untuk mengubah kandungan ASI. Bila bayi sedang sakit, jumlah antibodi dalam ASI bisa meningkat untuk membantunya melawan infeksi. Bukankah ini ajaib?

Lebih dari Nutrisi: ASI Adalah Keintiman

Menyusui adalah pertemuan antara tubuh dan jiwa. Saat seorang ibu menyusui, tubuhnya melepaskan hormon oksitosin, hormon kasih yang membuat ibu merasa tenang, sabar, dan semakin terikat dengan bayinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun