Mohon tunggu...
Siti Suharni
Siti Suharni Mohon Tunggu... Suka membaca, menulis, makan, dengerin musik, dan nonton.

Ibu rumah tangga yang suka membaca, belajar, icip-icip kuliner, dan suka nonton film sambil ngeteh atau ngopi. Sering isi waktu dengan menjadi editor, penulis, pengajar, dan pedagang. Saat ini tinggal di Kota Soto dan pengen suatu hari jalan-jalan ke Arab, Tiongkok, Maroko, dan negeri Persia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sinergi Mengayuh Kapal Pendidikan Indonesia Menuju Abad 21

27 September 2025   20:00 Diperbarui: 27 September 2025   21:58 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan membutuhkan sinergi agar bermutu dan siap menghadapi tantangan abad 21. (Sumber: Dok. Pribadi)

Terakhir, fondasi fisik juga tak terpisahkan dari fondasi mental. Sekolah juga dilengkapi dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Visi ini memastikan bahwa sebelum memulai proses belajar yang berat, setiap siswa telah terpenuhi kebutuhan nutrisi dasarnya sehingga mereka siap untuk menyerap ilmu dan berkreasi tanpa terganggu oleh rasa lapar atau kekurangan gizi. Orang tua pun akan terbantu dengan program ini jika terkelola dengan baik.

Guru, Sang Nakhoda Kapal Pendidikan Indonesia

Saya menyadari, di puncak kemudi kapal pendidikan anak negeri ini berdirilah Sang Nakhoda, yakni para guru. Peran mereka jauh lebih urgen daripada sekadar mengisi kepala murid; mereka adalah nakhoda yang merancang pengalaman belajar yang inspiratif, terus mengasah kemampuan diri, dan menumbuhkan karakter serta daya pikir kritis.

Namun, di balik setiap ruang kelas, ada kisah tentang harapan dan tantangan. Sayangnya, kualitas guru kini berada di bawah sorotan tajam. Kita tidak bisa menutup mata dengan bukti nyata: hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) menunjukkan bahwa masih banyak guru yang belum memenuhi standar minimum sehingga kesulitan menyajikan proses belajar-mengajar yang benar-benar berkualitas.

Namun, di tengah keterbatasan ini, sebuah visi baru dicanangkan: Merdeka Belajar dan Deep Learning. Saya sebagai orang tua melihat ada optimisme bahwa melalui kebijakan ini sehingga situasi bisa berubah. Visi ini adalah tentang membebaskan para guru--memberi mereka kemerdekaan untuk berkreasi dan berinovasi di dalam kelas.

Bayangkan sebuah masa depan di mana para guru tidak lagi terbebani oleh tumpukan kertas dan tuntutan administrasi yang tiada akhir sebagaimana dikeluhkan sahabat-sahabat saya yang berprofesi sebagai guru. 

Sebaliknya, fokus mereka sepenuhnya dialihkan pada satu tujuan mulia: meningkatkan kompetensi diri demi menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.

Saya sebagai orang tua merasa penting untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan memiliki empati pada tugas guru sebagai partner pendidikan anak-anak saya. Saya pun mendukung terpenuhinya hak-hak dasar guru--mulai dari tunjangan rutin, sertifikasi, sampai beasiswa agar lahir generasi guru yang mampu menginspirasi perubahan nyata di tiap ruang kelas.

Murid, Sang Penjelajah Ilmu Pengetahuan Sepanjang Hayat

Namun, kapal tak akan bergerak tanpa energi dari Para Penjelajah itu sendiri, yaitu para murid. Murid harus mengambil peran penting, aktif bertanya, bersemangat untuk belajar, dan bertanggung jawab atas setiap ilmu yang mereka tuntut. 

Untuk mereka, sekolah harus dirasakan sebagai taman eksplorasi dan petualangan intelektual, bukan sekadar sebuah kewajiban yang membosankan.

Wajah ceria dan semangat belajar para siswa memberikan optimisme masa depan. (Sumber: Dok. Pribadi)
Wajah ceria dan semangat belajar para siswa memberikan optimisme masa depan. (Sumber: Dok. Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun