Jangan dibayangkan HRD sebagai sosok serba bisa. Mereka pun punya tekanan, punya target dari atasan, dan kadang harus bersikap tidak populer demi menyelamatkan bisnis.
Namun, bila kita mampu membangun budaya kerja yang sehat, HRD tidak harus menjadi antagonis di mata karyawan. HRD bisa menjadi pendamping yang adil, jujur, dan terbuka.
Mungkin belum semua HRD bisa seperti itu. Tapi perubahan dimulai dari kesadaran kecil: bahwa di balik angka-angka laporan, ada manusia yang ingin dimengerti.
Penutup: Idealita dan Realita Bisa Bertemu di Tengah
Menjadi HRD idaman adalah proses. Ia bukan gelar yang diberikan, tapi sikap yang dipraktikkan tiap hari.
Dan seperti kata pepatah Jepang: "Shokunin kishitsu" --- semangat menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Dalam dunia kerja yang makin kompleks, HRD punya peluang menjadi tokoh sentral peradaban kantor. Bukan hanya pengelola SDM, tapi penjaga nurani perusahaan.
Palembang, 18 Juli 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
