Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Tak Bisa Bayar Listrik: Mengelola Keuangan Setelah Menikah

5 Juli 2025   13:39 Diperbarui: 5 Juli 2025   13:34 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari gaun putih hingga rekening bersama---perjalanan cinta setelah pernikahan dimulai dari kejujuran finansial. (Diolah oleh penulis via Canva)

Yang paling penting: jujur. Jangan ada kartu kredit rahasia, utang tersembunyi, atau investasi kripto yang dibungkus sebagai "proyek masa depan." Di sinilah cinta diuji---apakah kalian cukup terbuka untuk saling mengakui kesalahan finansial?

Belajar dari Masa Sulit: Uang Bukan Segalanya, Tapi...

Saat pandemi, kami kena guncangan ekonomi. Pemasukan anjlok. Makan enak harus diganti mi instan, jalan-jalan diganti nonton YouTube. Tapi dari situ, kami belajar bahwa yang membuat rumah tangga bertahan bukan saldo, tapi solidaritas.

Kami belajar:

  • Masak bareng itu lebih hemat dan menyenangkan.
  • Nonton film bajakan... eh, maksudnya diskusi buku pinjam dari perpustakaan juga romantis.
  • Dan yang paling penting, saling menyemangati jauh lebih mahal nilainya daripada endorse-an TikTok.

Bersahabat dengan Anggaran, Berdamai dengan Kenyataan

Kami mulai terbiasa menyusun anggaran bulanan:

  • 40% untuk kebutuhan pokok
  • 20% untuk tabungan dan darurat
  • 10% untuk hiburan
  • 20% untuk cicilan masa lalu (ehm...)
  • 10% untuk "serba tak terduga" (karena hidup kadang suka ngeprank)

Kami juga sepakat bahwa transparansi bukan berarti minta izin untuk beli kopi, tapi saling menghargai keputusan keuangan masing-masing.

Romantis Itu Juga Butuh Biaya

Kamu pikir ucapan sayang cukup? Kadang tidak. Sesekali memberi kejutan kecil---bunga, makan malam sederhana, atau bahkan sekadar membelikan camilan favorit---itu bagian dari menjaga hubungan.

Kami menyebutnya "anggaran gombal". Kecil nominalnya, besar dampaknya.

Menikah Itu Proyek Jangka Panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun