Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Uang Suami, Uang Istri, Uang Kita: Realita dan Dinamika Finansial Pasutri

30 Juni 2025   10:50 Diperbarui: 30 Juni 2025   10:50 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah bulan madu selesai dan kehidupan sehari-hari dimulai, banyak pasangan muda dihadapkan pada satu pertanyaan klasik: uang siapa yang dipakai buat bayar listrik? Uang siapa yang buat belanja mingguan? Apakah semua harus digabung? Atau masing-masing pegang kendali sendiri?

Di sinilah seni berumah tangga benar-benar dimulai: menyatukan bukan hanya hati, tapi juga cara berpikir tentang uang. Dalam tulisan ini, saya merefleksikan berbagai dinamika pengelolaan keuangan yang saya lihat, dengar, dan alami sendiri di lingkungan rumah tangga masa kini.

---

Gaya Kelola Uang: Gabung, Pisah, atau Campur

Pengelolaan keuangan pasutri tak punya satu rumus baku. Secara umum, ada tiga model:

Gabung Total: semua pendapatan disatukan dalam satu rekening. Cocok untuk pasangan yang terbuka dan sudah saling mengenal gaya hidup masing-masing.

Pisah Total: masing-masing pegang uang sendiri, dan membagi tanggung jawab. Efisien untuk pasangan yang sama-sama mandiri, tapi rentan miskomunikasi.

Hybrid (Campur): rekening bersama untuk kebutuhan rumah tangga, sementara sisanya tetap dikelola pribadi.

Dalam pengalaman saya mengamati rumah tangga urban, model hybrid paling banyak dipilih karena memberi ruang kompromi antara kebebasan individu dan tanggung jawab bersama.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun