Tanpa disadari, kamu merekrut orang karena urgent, bukan karena cocok secara jangka panjang. Skill bisa dilatih, tapi karakter dan budaya kerja itu susah dibentuk kalau sejak awal sudah nggak klik.
Sementara di sisi lain, ada juga entrepreneur yang terlalu perfeksionis---bikin proses seleksi panjang, pakai tes kepribadian, interview 3 tahap---padahal yang dicari cuma staff operasional. Akibatnya? Kandidat kabur duluan. Belum jadi tim, udah kena ghosting.
Menyatukan Dua Peran: HRD dan User dalam Diri Entrepreneur
Solusinya? Kamu perlu sadar bahwa sebagai entrepreneur, kamu sedang memerankan dua fungsi penting:
Sebagai HRD, kamu bertugas memastikan orang yang kamu rekrut sesuai dengan nilai, visi, dan struktur bisnismu.
Sebagai user, kamu tahu persis kemampuan teknis apa yang dibutuhkan hari ini---bahkan jam ini.
Kunci utamanya: jangan terjebak pada salah satu sisi. Jangan terlalu fokus ke jangka pendek dan mengabaikan budaya tim, tapi juga jangan terlalu perfeksionis sampai kehilangan momentum pertumbuhan.
Praktik Cerdas ala Entrepreneur
Berikut beberapa cara agar kamu bisa menyeimbangkan dua peran itu:
1. Tulis kebutuhan secara jujur, bukan ideal.
Kalau butuh desainer yang juga bisa upload ke Tokopedia dan chat customer, tulis saja. Jangan hanya menulis "Creative Design Specialist with Visual Strategy Thinking."