Laga Ini Tak Krusial, Tapi Tetap Bermakna
Yang menarik, Honda juga menggarisbawahi bahwa laga ini sebenarnya tidak terlalu penting dari sisi klasemen. Jepang sudah lolos, sementara Indonesia bersaing ketat dengan Irak dan Australia untuk mengejar peluang ke putaran berikutnya.
Meski demikian, menurut Honda, ada makna lain dari pertandingan ini. Ia menyebut laga ini bisa dijadikan ajang eksperimen taktik, serta kesempatan memberi jam terbang kepada pemain yang jarang tampil. Tetapi tetap, menjaga mentalitas menang adalah hal utama.
"Pertandingan ini bisa jadi uji coba, tapi bukan berarti boleh meremehkan. Jepang tetap harus bermain dengan baik," ucapnya.
Rekor Pertemuan dan Dominasi Jepang
Jepang dan Indonesia telah dua kali bertemu dalam dua tahun terakhir, dan hasilnya cukup timpang. Di Piala Asia 2023, Jepang menang 3-1. Sementara pada pertemuan pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 awal tahun ini, Indonesia tumbang dengan skor telak 0-4.
Secara kualitas, Jepang memang berada di level yang berbeda. Mereka memiliki liga profesional yang sangat mapan (J-League), infrastruktur pelatihan kelas dunia, serta pemain-pemain yang tersebar di klub-klub top Eropa.
Namun, Honda melihat ada kemajuan dalam permainan Indonesia. Ia menyebut skuad Garuda sebagai tim yang memiliki potensi dan semangat juang tinggi, terutama setelah diasuh oleh pelatih berpengalaman seperti Patrick Kluivert.
Indonesia dan Asa Menembus Putaran Selanjutnya
Di sisi lain, laga ini sangat krusial bagi Indonesia. Setelah bermain imbang 1-1 melawan Irak dan menang 2-0 atas Vietnam, posisi Indonesia masih terbuka untuk melaju ke putaran keempat. Namun, mereka harus menunjukkan performa terbaik melawan tim sekelas Jepang.
Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, menyatakan bahwa timnya akan bermain dengan disiplin dan semangat tinggi di Osaka. Meski realistis dengan perbedaan kualitas, Kluivert berharap anak asuhnya bisa menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya jadi penggembira di kualifikasi ini.