Kenaikan impor, khususnya barang konsumsi, berpotensi mendorong inflasi barang impor, terutama jika nilai tukar rupiah tertekan. Harga-harga barang kebutuhan pokok yang bergantung pada pasokan luar negeri dapat naik, membebani masyarakat.
Tinjauan Analis: Momentum Evaluasi Kebijakan
Ekonom dan analis pasar memandang anjloknya surplus ini sebagai momen penting bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk:
Memperkuat kebijakan substitusi impor, terutama pada sektor-sektor industri strategis.
Mendorong diversifikasi ekspor, tidak hanya mengandalkan komoditas mentah.
Mengoptimalkan kerja sama dagang bilateral dan regional untuk membuka pasar baru bagi produk Indonesia.
Menurut Ekonom Indef, Dr. Bhima Yudhistira, "Surplus yang makin tipis ini jadi pengingat bahwa kita belum benar-benar memperbaiki struktur industri. Indonesia masih sangat rentan bila harga komoditas jatuh atau impor membengkak karena pelemahan rupiah."
Langkah-Langkah Strategis ke Depan
Untuk menjaga kestabilan perdagangan dan ekonomi secara keseluruhan, pemerintah perlu segera mengambil beberapa langkah strategis, antara lain:
1. Mempercepat hilirisasi industri
Fokus pada peningkatan nilai tambah ekspor, terutama di sektor tambang dan pertanian.