Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BRIN dan Krisis Tata Kelola: Mencari Jalan Tengah antara Sentralisasi dan Keadilan Organisasi

28 Mei 2025   10:16 Diperbarui: 28 Mei 2025   10:16 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Reputasi BRIN di Mata Publik dan Parlemen

Konflik internal ini bukan kali pertama terjadi. Pada awal 2023, Komisi VII DPR pernah merekomendasikan pencopotan Kepala BRIN dengan alasan lemahnya tata kelola dan penggunaan anggaran. 

Salah satu program kerja BRIN yang dianggarkan sebesar Rp 800 miliar, ternyata hanya terealisasi kurang dari Rp 100 miliar, dan tidak menghasilkan keluaran yang memadai. 

Bahkan, BPK sempat melakukan audit khusus terhadap penggunaan anggaran tersebut.

Dari sisi publik dan parlemen, reputasi BRIN semakin menurun. Lembaga ini dianggap tidak berhasil menjalankan fungsi barunya secara efektif sejak integrasi dilakukan. 

Padahal, BRIN memegang peran strategis dalam peta pembangunan nasional jangka panjang. 

Riset dan inovasi merupakan tulang punggung kemajuan bangsa, dan kegagalan BRIN bukan sekadar kegagalan birokrasi, melainkan kemunduran arah pembangunan iptek nasional.

Menyelamatkan Masa Depan Riset Indonesia

Krisis yang sedang terjadi di tubuh BRIN harus dijadikan momen reflektif untuk memperbaiki arah transformasi kelembagaan. 

Kebijakan reformasi, sebesar dan sekompleks apa pun, tidak boleh mengabaikan prinsip keadilan, meritokrasi, dan partisipasi. 

Dalam dunia riset, nilai-nilai ini bahkan menjadi fondasi etika keilmuan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun