Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BRIN dan Krisis Tata Kelola: Mencari Jalan Tengah antara Sentralisasi dan Keadilan Organisasi

28 Mei 2025   10:16 Diperbarui: 28 Mei 2025   10:16 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebijakan ini diperparah oleh proses wawancara pemetaan yang dinilai tidak berbasis pada kapasitas teknis atau bidang keahlian pegawai. 

Penempatan yang tidak sesuai kompetensi menimbulkan inefisiensi, demotivasi pegawai, dan hilangnya produktivitas. 

Pegawai yang terdampak---sekitar 280 orang menurut Afandi Julukhun, penanggung jawab aksi---bukan hanya kehilangan pekerjaan yang bermakna, tetapi juga kehilangan hak-hak dasarnya sebagai aparatur sipil negara.

Di sinilah letak kegagalan mendasar dari kebijakan ini: dalam upaya mencapai efisiensi kelembagaan, BRIN mengorbankan dimensi keadilan organisasi. 

Semangat efisiensi tidak boleh mengabaikan aspek humanistik dalam tata kelola lembaga publik, apalagi lembaga riset yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan, profesionalisme, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

Jawaban Kepala BRIN dan Rasionalisasi Kebijakan

Di sisi lain, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan bahwa proses pemetaan dan penempatan pegawai dilakukan secara bertahap sejak empat tahun lalu, sebagai bagian dari upaya konsolidasi organisasi. 

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pegawai yang belum mendapat penempatan permanen adalah mereka yang kompetensinya tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, atau yang sedang dalam proses mutasi ke kementerian atau lembaga lain.

Handoko menekankan bahwa sentralisasi bukan semata-mata keputusan birokratis, melainkan bagian dari desain akhir integrasi kelembagaan yang bertujuan untuk memastikan semua sumber daya bekerja secara optimal di lokasi yang sesuai. 

BRIN, menurutnya, hanya akan efektif jika SDM, infrastruktur, dan anggaran dapat dikonsolidasikan di bawah satu sistem kendali yang efisien dan akuntabel.

Argumen ini, dari sisi perencanaan institusional, tentu memiliki bobot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun