Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Money

Tiga Saham Unggulan Melemah: Sinyal Kewaspadaan di Tengah Ketidakpastian Pasar

22 Mei 2025   20:55 Diperbarui: 22 Mei 2025   20:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot via Aplikasi Brights 

Kompasiana.com - Pada perdagangan terbaru di Bursa Efek Indonesia (BEI), tiga saham unggulan---Astra International Tbk (ASII), Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)---terpantau mengalami penurunan harga. 

Pelemahan ini terjadi di tengah sentimen pasar yang cenderung hati-hati, menandakan perlunya kewaspadaan investor terhadap potensi koreksi lanjutan di sektor saham unggulan.

ASII ditutup pada level Rp4.630, turun 40 poin atau 0,86 persen dibandingkan sesi sebelumnya. 

Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap prospek sektor otomotif dan industri terkait, yang masih menghadapi tantangan dari lemahnya permintaan domestik dan ketidakpastian global. 

Sebagai konglomerat besar yang terdiversifikasi, tekanan terhadap ASII bisa menjadi indikator awal pelemahan sentimen terhadap saham-saham berbasis sektor riil.

Sementara itu, BBCA, bank swasta terbesar di Indonesia, mencatatkan penurunan sebesar 50 poin atau 0,52 persen ke level Rp9.650. 

Koreksi ini tergolong moderat, namun tetap signifikan mengingat BBCA merupakan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. 

Pelaku pasar tampaknya mulai mencermati risiko tekanan margin bunga bersih (NIM) di tengah dinamika suku bunga acuan yang masih tinggi dan perlambatan kredit konsumsi.

Yang paling tajam adalah penurunan saham BBNI, yang terkoreksi hingga 1,11 persen atau 50 poin ke posisi Rp4.470. 

Penurunan ini bisa jadi dipicu oleh kekhawatiran terhadap kualitas aset dan potensi kenaikan kredit bermasalah (NPL), terutama di tengah meningkatnya tekanan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun