Prospek Pasar dan Tantangan ke Depan
Kinerja positif IHSG pada pekan ini tentu menjadi angin segar bagi pelaku pasar yang sempat tertekan oleh volatilitas global, khususnya terkait kebijakan suku bunga Amerika Serikat, ketegangan geopolitik, serta fluktuasi nilai tukar rupiah.Â
Akan tetapi, tantangan tetap mengintai, terutama dari sisi inflasi global, potensi perlambatan ekonomi Tiongkok, dan ketidakpastian menjelang tahun politik di Indonesia.
Salah satu penentu keberlanjutan penguatan IHSG ke depan adalah stabilitas makroekonomi domestik.Â
Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya yang hati-hati untuk menjaga nilai tukar dan mengendalikan inflasi.Â
Selain itu, penguatan fundamental emiten-emiten besar pada kuartal II/2025 juga akan menjadi penentu penting arah pasar.
Dari sisi teknikal, IHSG kini berada di atas level psikologis 7.100 yang menjadi resistance penting.Â
Jika level ini mampu dipertahankan atau bahkan ditembus lebih tinggi dalam beberapa hari ke depan, terbuka peluang bagi IHSG untuk menguji area 7.200--7.250 sebagai target jangka menengah.
Penutup
Penguatan IHSG selama tiga hari berturut-turut dan ditutup di level 7.106,52 pada Jumat (16/5) merupakan cerminan dari meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan prospek pasar modal Indonesia.Â
Arus masuk modal asing yang mencapai Rp1,38 triliun sepanjang pekan ini menjadi katalis positif, sekaligus bukti bahwa Indonesia masih menjadi destinasi menarik bagi investor global.