1. Akses Mudah dan Cepat
Proses aktivasi paylater sangat sederhana dibandingkan dengan kredit konvensional. Tidak ada verifikasi penghasilan yang ketat atau jaminan yang diperlukan. Dalam beberapa menit, layanan sudah aktif dan siap digunakan.
2. Tidak Terasa seperti Berutang
Secara psikologis, membayar nanti tidak terasa seberat membayar di muka. Transaksi terasa lebih ringan, sehingga banyak orang tergoda untuk melakukan pembelian yang sebetulnya tidak mendesak atau bahkan tidak diperlukan.
3. Gaya Hidup dan Tekanan Sosial
Media sosial membentuk ekosistem yang mendorong pamer gaya hidup. Banyak anak muda terdorong untuk membeli barang-barang bermerek, gadget terbaru, atau liburan mewah demi eksistensi di dunia maya, bahkan jika itu harus dilakukan dengan utang.
4. Kurangnya Literasi Keuangan
Banyak generasi muda belum memiliki pemahaman dasar tentang pengelolaan keuangan pribadi, termasuk perbedaan antara utang produktif dan konsumtif. Hal ini membuat mereka rawan terjerat utang tanpa memahami konsekuensinya.
Risiko Finansial yang Mengintai
Meski tampak menguntungkan, layanan paylater menyimpan sejumlah risiko yang signifikan:
1. Bunga dan Denda yang Tinggi