Mohon tunggu...
Yusuf Haris
Yusuf Haris Mohon Tunggu... Operator - Karyawan swasta

Bukan ahli hanya ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Tuhan

22 Juli 2023   17:27 Diperbarui: 22 Juli 2023   17:37 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buih-buih gelisah riuh rendah mengaburkan manah, mengusik haluan

Ragu kadang mengoyahkan, namun iman menguatkan

Percaya apa yang engkau hadirkan selalu ada maksud dan tujuan

Baca juga: Nona

Percaya bahwa takdir engkau yang tentukan, namun tugas ku mengusahakan

Kadang, ku takut rasa yang kuat ini tak mampu ku jaga

hingga akhirnya hanya membuat Mu murka

Baca juga: Rumit


Letih memang ku rasa, seakan langkah tak kunjung berlabuh jua

Namun entah mengapa, selalu ada keyakinan

Di relung hati kecil ini, bahwa kali ini tak akan sia-sia

Baca juga: Teguh

Ya Raab.. Sudi kira nya kau beri aku kesabaran, seperti yang engkau berikan pada Ali saat menanti Fatimah

Keikhlasan dalam ketaatan, Selayaknya Yusuf yang sengsara setengah mati menahan godaan Zulaikha

Hingga akhirnya engkau mempersatukan mereka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun