Mohon tunggu...
Rishar SaidahTulan
Rishar SaidahTulan Mohon Tunggu... Lainnya - Be close to god, thus we will find the peace.

Larik puisi bagian ku menuntun sukma tuk tak sembilu, aku si penyair fajar yang membentang bagai rembulan. Itu saja kiasan liniku, semoga bisa membantu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karena Perut, Korupsi Jadi Primadona

21 November 2021   15:12 Diperbarui: 21 November 2021   15:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara korupsi di menara negeri di dunia, pasti tak pernah usai...

Mengisi, dan manjakan perut karena titah hawa yang terbiasa acuh pada firman dan sabda...

Bukankah mata ini sering memelas pada raja yang maha kaya...

Sebagai aduan untuk hidup dicukupi...

Setelah diberi, malah begini...

Kasian pada mereka yang hanya berharap pada kesejahteraan yang merata...

Namun, itu hanyalah kesemuan yang nyata...

Heran juga, dimana sebagian negeri ini bertuhan, tapi seakan menuntut lebih agar diberi kuasa...

Hingga melegalkan cara untuk bertahta...

Perut  pun jadi korban karena bertuan pada hawa usil yang selalu menggerogoti...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun