Setelah berendam, saya melanjutkan perjalanan ke Malingping. Dan yang saya temui benar-benar berbeda dengan yang saya bayangkan
Subuh saya sampai di sekitaran Jalupang Mulya, Leuwidamar, sekitar dua jam dari Rangkasbitung. Sebenarnya lebih tepat disebut tersesat, karena dingin dan gelapnya malam membuat saya sulit berkonsentrasi sehingga terlewat satu pertigaan ke arah Malimping. Â
Dalam keadaan gelap gulita, samar saya lihat siluet pohon sawit yang agak jarang, diselingi beberapa tanaman talas. Ini ciri khas dari perkebunan rakyat, tidak serapi dan seefisien kebun korporat. Saya tunggui hingga pagi menjelang, berharap bisa mendapat foto fajar dengan gambar sawit yang bagus.
Namun kondisi langit berawan tebal membuyarkan harapan saya mendapat gambar sunrise yang berwarna-warni indah. Mau tak mau saya turun untuk mengambil objek foto yang lebih menarik. Kejutan, semakin turun ke bawah bukit, semakin banyak tanaman aneh yang setelah saya teliti adalah sebuah praktik tumpang sari!
Awalnya saya heran kenapa di sekitaran sawit banyak semak ilalang, seolah tidak terawat. Namun begitu saya dekati dan perhatikan, ternyata itu bukanlah semak, melainkan sereh. Semakin penasaran, saya teruskan berjalan ke dalam perkebunan. Mulailah tampak tanaman  buncis bahkan jagung yang sebenarnya tak lazim dipasangkan dengan sawit. Dan selintas di bagian bawah saya perhatikan ada sawah kecil.
Menjelang pukul 07:00, seorang petani dengan rambut putih dan kulit sudah keriput menyusuri jalan setapak. Saya lambaikan tangan untuk isyarat minta waktu bicara. Ia bersedia.
"Jauh ke bawah kalau mau ikut saya!" Kira-kira demikian ujarnya saat saya menawarkan diri mengamati aktivitasnya bertani. Namanya Pak Sanim, begitu ia menjelaskan setelah bersalaman.
"Saya di sini mengolah sawah. Di bawah sana. Tidak bisa kalau pakai sepeda motor, mah," jawabnya. Tapi ia bersedia menceritakan apa saja yang dilakukan.
"Kok bisa diberikan izin mengolah lahan di sini, Pak?" Tanya saya penasaran.
"Ya dari pemerintah juga. Dibolehkan. Jadilah saya menanam padi di bagian-bagian yang sulit untuk sawit tumbuh. Di bawah itu kan berair dan susah juga untuk truk masuk kalau mau panen." Ia menunjuk ke bagian dasar jurang.