Aku terpekur dalam keheningan kertas
Yang mencoba melipat dosa
Ada secarik dialog yang tertinggal
Tersumbat menjadi gumpalan angan
Membentuk kesetiaan yang samar-samar
Berbalut kegundahan di setiap lapisannya
Kadang kertas menangisi malam kosong tak berisi
Mimpi-mimpi seperti mengendap bersembunyi
Batas-batas semu muncul di mana-mana
Mengajak batinku untuk ikut bercengkerama
Menghancurkan sepi di padang permenungan
Agar perjalanan selalu tak menderita
Kertas itu telah buktikan kesetiaannya
Untuk berbagi narasi pada waktu
Pesannya, jangan lengah lalu ditidurkan kemalasan
agar tak jemu, binarkan mata
tetap berkawan tajam pena
lantas pergilah berwisata ke hamparan kepuasan
Kertas itu mungkin tak terlalu putih catatannya
Karena aku terlanjur dibuai sugesti
Tak bolehkah ingkar? Meski sekedipan mata?
Atau serebahan badan yang penat karena ilusi?
Perjalanan masih panjang. Jangan digoda perhentian
Lihatlah, air yang terus bernyanyi menjelajah sunyi!
Surabaya, 2 September 2018