Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ludruk Santuy dan Dua Puisi Lainnya

16 Februari 2025   08:14 Diperbarui: 16 Februari 2025   08:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ludruk Santuy || Puisi Dian Chandra

malam ini emak-emak ingin santuy

sembari mengingat-ingat ludruk tadi pagi

yang lakonnya diri sendiri

-- ia yang mulai bosan memasang topeng orang lain

setiap hari

berganti-ganti wajah, ekspresi, dan gaya

berhari-hari, bertahun-tahun

Toboali, 25 Desember 2022

Ikan-ikan Berbaring || Puisi Dian Chandra

Pagi-pagi

orang-orang membaringkan

ikan-ikan

usai bercumbu dengan umpan

....

2022

Natal di Pangkuan Ibu || Puisi Dian Chandra

di pangkuan ibu

ia timang-timang natal

agar tenang

dalam nyanyian nina bobo

lalu bangun dalam pagi

yang sibuk menyusun hari orang-orang

Toboali, 25 Desember 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun