Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ludruk Santuy dan Dua Puisi Lainnya

16 Februari 2025   08:14 Diperbarui: 16 Februari 2025   08:14 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ludruk Santuy || Puisi Dian Chandra

malam ini emak-emak ingin santuy

sembari mengingat-ingat ludruk tadi pagi

yang lakonnya diri sendiri

-- ia yang mulai bosan memasang topeng orang lain

setiap hari

berganti-ganti wajah, ekspresi, dan gaya

berhari-hari, bertahun-tahun

Toboali, 25 Desember 2022

Ikan-ikan Berbaring || Puisi Dian Chandra

Pagi-pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun