Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

2020, Indonesia Krisis Minyak

26 September 2019   10:15 Diperbarui: 26 September 2019   10:23 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia kini bukan lagi anggota OPEC. Pada 2006, Indonesia keluar dari OPEC. Kini Indonesia terlibat profit sharing contract (PSC) dengan beberapa perusahaan asing. Perusahaan asing membiayai operasi eksploitasi.

Minyak bumi tidak hanya berkaitan dengan ekonomi, tetapi juga geopolitik. Negara-negara di dunia saling berebut wilayah-wilayah yang menyimpan sumber daya alam yang kaya. AS dan China terlibat persaingan untuk memperebutkan wilayah dengan cadangan minyak besar di dunia. AS berusaha menguasai Timur Tengah dan Asia Tengah, seperti Kazakstan, Turkmenistan, Tajikistan. Sementara China berusaha menguasai Afrika.

Mereka menguasai negara-negara tersebut tidak dengan langsung dengan membangun pangkalan militer, namun dengan investasi dan pengaruh yang luas. Indonesia sendiri menjadi sasaran kompetisi dari AS dan China. Perusahaan-perusahaan minyak AS kini menguasai banyak ladang minyak Indonesia.

Namun demikian beberapa perusahaan minyak China berusaha menguasai beberapa ladang minyak Indonesia.

Invasi AS ke Irak bukan sekadar masalah terorisme. Di balik itu ada kepentingan untuk menguasai cadangan minyak Irak yang merupakan nomor 3 terbesar di dunia.

Sebagai sebuah negara yang mempunyai  lokasi strategis di dunia, pemerintah Indonesia mestinya mengerti kondisi tersebut. Pemerintah Indonesia berupaya memperkuat militernya agar tidak dipecundangi oleh negara-negara besar.

Pada 2020, Indonesia diperkirakan akan mengalami krisis minyak. Hal ini tidak dapat dihindari. Indonesia kini menjadi net importir minyak.  Sumur-sumur minyak baru tidak dapat lagi ditemukan. Cadangan minyak Indonesia hanya 0,3 persen dari cadangan minyak dunia.

Kilang-kilang  minyak Indonesia telah usang. Banyak dibangun pada dekade 1890-an. Teknologi kita pun sudah usang. Blok Mahakam memang telah diserahkan kepada Pertamina setelah digunakan oleh Total Perancis, blok Rokan juga kembali diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

Kondisi benar-benar harus diperhatikan oleh rakyat Indonesia. Presiden Joko Widodo dalam suatu kesempatan mengatakan bahwa masa kejayaan Sumberdaya alam (SDA) sudah berakhir. Pemerintah berencana akan menggenjot SDM Indonesia agar lebih berkualitas dan lebih unggul. Menggantungkan diri pada SDA sudah bukan zamannya lagi.

Rakyat Indonesia harus siap dengan berbagai situasi dan kondisi. Jika suatu saat nanti subsidi BBM harus dicabut merupakan satu hal yang harus dipersiapkan. Rakyat Indonesia harus memaklumi hal ini. Wallahu a'lam bisshowab.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun