Mohon tunggu...
Hanum Savira
Hanum Savira Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PIAUD UIN Malang

Mahasiswa di salah satu universitas Malang. Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim. Jurusan PIAUD '17

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Maharani

24 Maret 2019   20:22 Diperbarui: 24 Maret 2019   20:35 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata duri jangan mendekatiku itu akan menyakitimu
Kataku aku akan mendekatimu, sepertinya jika aku yang terluka kau juga akan terluka, dirimu patah karena terlalu ku tekan
Sebenarnya semuanya tentang keusangan yang telah ada
Kau terlalu memesona bagiku
Aku mengenalimu ulat yang berduri, dan sekarang kau kupu-kupu yang berseri
Aku menyukai kupu-kupu, berwarna pink, hinggap di bunga kuning dan bertebangan hinggap lagi di bunga ungu
Ahhhh, aku suka memperhatikanmu
Satu, dua, tiga daaaann Hap........
Lagi lagi kamu tak mau ku tangkap
Lagi lagi kamu takut bulumu terhempas dan tak memesona lagi

Semuanya salah,
Kupu-kupu pergi karena ia tak ingin kau yang menangkapnya, tetapi ia yang menangkap kau
Menempel di hidung, di baju dan berputar-putar
Dan menempel pada Mawar merah
Aku mengingatnya, jangan menempel pada bunga itu, kau akan terluka. Kataku.
Benar, kupu-kupu terpeleset menancap duri
Hilang mati tak terhempas
Ku ambil, ku sanjung dan ku nyanyikan
Ku bawa pulang, letakkan di buku, kering, kusam dan usang. 

***

Malang, 24 Maret 2019

kupuku kubukukan menjadi kupu keringku 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun